Kelakuan turis di Bali kayaknya makin meresahkan warga ya. Gak cukup bikin warga Bali kesal karena sering naik motor ugal-ugalan, para turis ini juga bikin ulah dengan suara berisiknya di Bar sekitaran Canggu nih guys.
Bahkan, warga Canggu sampai mengirimkan surat terbuka dan petisi ‘End Extreme Noise’ untuk Presiden Joko Widodo.
Surat terbuka itu juga dikirimkan kepada Megawati Soekarnoputri, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Bali, hingga Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat.
Petisi berjudul ‘Basmi Polusi Suara’ ini digagas oleh P. Dian melalui situs Charge.org. Sampai hari ini Selasa, 13 September 2022, petisi ini udah ditandatangani lebih dari 7 ribu orang dan kemungkinan akan terus bertambah.
"Kami bersama-sama mewakili penduduk Bali dan terutama kami yang bekerja dan tinggal di Canggu, yang merasa sangat menderita sebelum pandemi dan kini saat setelah pandemi," tulis, P. Dian di laman Charge.org.
Baca juga: Google Doodle Hari Ini Ada Mangkuk Ayam Jago Legendaris, Apa Filosofinya?
Dalam situs tersebut, P. Dian mewakili warga lokal yang tinggal di sekitar Canggu mengungkapkan, kalo mereka gak bisa beristirahat dengan nyaman saat malam hari karena suara berisik dari bar atau club.
Saking berisik dan kencang nya tuh suara, katanya bisa sampai bikin kaca jendela dan pintu bergetar.
Mon maap... itu sound system-nya pake punya orang hajatan apa gimana?
Selain mengganggu kenyamanan warga sekitar, lokasi bar dan club yang ada di Canggu juga dianggap terlalu dekat dengan tempat beribadah umat hindu atau pura, khususnya Pura Kahyangan yang sakral dan suci.
Terus guys, turis-turis yang suka mabuk abis party ini banyak banget yang suka bikin onar mulai dari perkelahian, kebut-kebutan di jalan, hingga menimbulkan kecelakaan yang memakan korban.
Baca juga: Riset Greenpeace Indonesia: 93% Warga Jakarta Hirup Udara Berbahaya Setiap Hari
Aksi petisi ini mendapat tanggapan dari praktisi dan pemerhati pariwisata di Bali, yakni I Wayan Puspa Negara.
Beliau bilang, kalo Canggu memang udah gak baik-baik saja dan perlu adanya law enforcement dan pengawasan tegas dari unit teknis (Disparda & Satpol PP). Kebijakan ini tentunya penting banget untuk memperketat SUMONEV (Supervisi, Monitoring & Evaluasi) di daerah Canggu.
Sampai saat ini sih belum ada tanggapan resmi nih guys dari Presiden Joko Widodo dan jajaran pihak bersangkutan lainnya.
Duh.. semoga masalah ini bisa cepat diatasi ygy dan Bali bisa tetap jadi tempat wisata yang nyaman dan aman!