Demi Cegah Kekerasan, UGM Larang Dosen Killer di Kampus?

Kalcer 02 November 2023 • 14:36

Editor: Inggita Widia

cover
Universitas Gajah Mada

Salah satu alasan mahasiswa sering cabut mata kuliah adalah karena dosennya killer, benar atau benar? Kalo gue sih, benar. Wkwkwk.

Nah, dari maraknya aksi pembullyan apalagi di area pendidikan, Universitas Gajah Mada (UGM) akhirnya mau mengkaji aturan tentang dosen killer. Guys, percayalah, semua ini, demi kesehatan mental lo semua.

Jadi, aturan ini dibikin buat merespon isu kesehatan mahasiswa dan biar suasana belajar jadi nyaman, gak ada kekerasan fisik atau mental. Dilansir dari CNN, Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro bilang, “Kita sedang membuat gerakan untuk kampus yang aman nyaman inklusif, ramah dan bertanggung jawab secara sosial dan yang (kita buat) salah satunya kita membuat relasi yang menyenangkan antara dosen dengan mahasiswa,"

Intinya, pihak UGM mau menghapus segala jenis kekerasan, baik dari sesama mahasiswa ataupun dari dosen ke mahasiswa. 

Baca juga: Bahasa Indonesia Jadi Mata Kuliah di Universitas Harvard

 

Wait, dosen killer yang dimaksud itu gimana sih?

Wening sendiri ngejelasin definisi dosen killer yang dia maksud. Yaitu, dosen yang pake kekerasan verbal maupun kekerasan psikologi ke mahasiswanya. Karena menurutnya, ngedidik mahasiswa gak perlu pake cara-cara yang keras. 

Dia juga ngelanjutin, "Sangat tidak relevan, karena untuk apa gitu (dosen killer). Karena pada dasarnya kan kalau hanya, kita kan di perguruan tinggi mengajarkan value,"

Lagi pula nih ya, kalo gen Z boleh berkata-kata, mahasiswa semakin dikerasin bukan semakin terdidik, tapi malah semakin ngelawan. Besok-besok, mereka pasti malas masuk ke kelas mata kuliah dosen itu lagi. 

 

Peraturan masih disusun

Entah kapan peraturan ini akan diterapkan di UGM, karena aturannya masih dalam proses. Wening bilang, “Ini sedang dalam proses. Jadi ini sebetulnya practically sudah mulai mempromosikan anti kekerasan lewat pimpinan-pimpinan di fakultas. Nah sekarang SOP ini sedang dalam proses pembuatan,”

Mereka akan bikin Standar Operasional Prosedur (SOP) seaman dan senyaman mungkin buat mahasiswa dan dosen. Ini juga sebagai salah satu langkah mitigasi buat ngelindungin generasi muda terhadap kesehatan mental.

Btw, kayak gini dong, yang dibilangin buat anti-kekerasan ya dosennya, bukan mahasiswanya doang.

Baca juga: Universitas Kyoto Perbolehkan Mahasiswa Wisuda Pakai Cosplay

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?