Jepang, Korea Selatan, & China Habiskan Miliaran Dolar Agar Masyarakatnya Mau Punya Anak

Kalcer 30 Mei 2023 • 12:07

Editor: Inggita Widia

cover
Shutterstock

Resesi seks emang gak main-main ternyata. Fenomena ini melanda beberapa negara kayak Jepang, China, dan Korea Selatan. Masa orang-orang di sana jadi gak mau punya anak.

Bukan gak mau punya anak karena child free ya, emang karena ada penurunan gairah buat berhubungan seksual.

Gak kayak di Wakanda yang malah seks beba…

Karena gak mau berhubungan seks, jadi ya gak bisa punya anak. Angka kelahiran jadi turun drastis. Anak itu bikinnya bukan dicangkok soalnya:(

Demi mempertahankan populasi, akhirnya beberapa negara ini sampe mengeluarkan miliaran dolar buat menaikkan lagi angka kelahiran.

Baca juga: 5 Rekomendasi Hotel Murah di Jakarta, Bisa Netflix dan Gak Ngabisin Gaji

Jepang

orang jepang tidak mau punya anak

Lo tau gak, karena resesi seks di Jepang, pemerintah putusin buat bentuk badan khusus buat nanganin masalah ini. Emang iya, emang seserius itu. Dilansir dari World Today News, masalah di Jepang lumayan serius, Bank Dunia mencatat kalo Jepang punya proporsi penduduk berusia 65 tahun ke atas terbanyak kedua di dunia setelah Monaco. Jepang juga udah mencapai rekor kelahiran terendah dengan kurang dari 800.000 per tahun.

Jepang membentuk Child and Family Agency di bulan April 2023 buat mendukung orang tua dan memastikan Jepang tetap akan jadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Tujuan organisasi ini ya buat mengembalikan angka kelahiran anak.

Pemerintah juga udah menggandakan anggara buat bijakan anak sebesar 10 triliun yen atau sekitar Rp 1 triliun. Menurut World Meter, sekarang populasi di Jepang ada sekitar 125 juta.

 

2. Korea Selatan

orang jepang tidak mau punya anak

Tetangganya Jepang, Korea Selatan, juga alami hal yang sama. Presiden Korea Selatan udah mengucurkan dana sekitar $200 miliar atau sekitar Rp 2,9 triliun selama 16 tahun terakhir buat ningkatin populasi.

Di tahun 2022, angka kelahiran wanita turun drastis sampe rata-rata 0,78. Cuma ada 249.000 bayi yang lahir di negara itu per 2022, hal ini mengakibatkan Korea Selatan mengalami penurunan populasi sebesar 4,4 persen. 

Pemerintah udah habiskan miliaran dolar buat bikin kebijakan keluarga berencana dan kebijakan peningkatan kualitas penduduk. Bahkan, Korea Selatan juga menaikkan tunjangan bulanan buat orang tua yang punya anak di bawah umur satu tahun. Presiden Korea Selatan juga meningkatkan layanan pengasuhan anak, menyediakan tempat tinggal buat pengantin baru, dan memangkas biaya perawatan kesehatan buat anak-anak.

Baca juga: Bukan Cuma Pacar yang 24/7, 3 Hotel di Jakarta Ini Juga Bisa Check In 24 Jam

3. China

orang jepang tidak mau punya anak

Kayaknya resesi seks di China udah makin-makin gila. Padahal, China termasuk salah satu negara dengan penduduk padat di dunia. Tahun 2022, China mencatat tingkat kelahiran terendah dengan 6,77 kelahiran per 1000 orang.

China akhirnya menerapkan berbagai kebijakan buat mendorong angka kelahiran lagi. Ada berbagai proposal juga yang dipertimbahkan sama pemerintah. Salah satunya termasuk subsidi tunai. Jadi setiap anak kecil di keluarga yang punya dua anak akan dikasih subsidi sebesar 1000 yuan atau sekitar Rp 2 juta.

Ada juga saran tentang insentif pajak, subsidi pembelian rumah, pembangunan pembibitan, penambahan jumlah hari cuti melahirkan buat kedua orang tua, masa kerja yang fleksibel di kantor, dukungan teknologi reproduksi berbantuan, dan reformasi pendidikan.

But, dari 3 negara di atas, kayaknya belum terlalu ada perubahan yang signifikan tentang angka kelahiran. Mereka masih sama, masih tetap mengalami resesi seks yang bikin dag dig dug pemerintahnya.

Baca juga: 5 Negara di Dunia Mengalami Resesi Seks, Gimana Nasib Indonesia?

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?