Nggak cuma dikenal ramah, ternyata dikenal juga paling dermawan. Keren sekali Indonesiaku ini.
Indonesia dinobatin jadi negara paling dermawan di dunia 5 tahun berturut-turut loh, sejak tahun 2018. Penghargaan ini dikasih sama Charities Aid Foundation atau CAF berdasarkan World Giving Index (WGI) yang dirilis tanggal 21 Oktober 2022. Berdasarkan data dari lembaga yang berpusat di Inggris ini, Indonesia ada di peringkat pertama dengan skor 68 persen, 3 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Source: cafonline.orfg
Fyi, The World Giving Index (WGI) ini adalah laporan tentang kedermawanan negara-negara di seluruh penjuru dunia yang diadain secara tahunan sama Charities Aid Foundation (CAF). Data yang terkumpul di laporan ini adalah survei dari 1,96 juta responden di 119 negara di dunia.
Ada 3 indikator yang jadi tolak ukur WGI. Yang pertama, menyumbang uang, nyumbang ke orang asing atau orang yang nggak dikenal, dan ikut kegiatan relawan atau volunteer.
Terus kenapa nih, kok bisa Indonesia jadi negara paling dermawan di dunia?
Kalo kata laporan CAF, 84 persen orang Indonesia suka nyumbang uang di tahun 2021, jumlah ini jauh lebih tinggi dari rata-rata global, 35 persen.
Warga Indonesia juga suka ikut berpartisipasi di kegiatan relawan lebih tinggi dari negara-negara lain. Indonesia ada di angka 63 persen, jumlah ini tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 23 persen.
Sedangkan buat menyumbang ke orang asing, Indonesia ada di angka 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global 62 persen.
Ketua Badan Pelaksana PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) Hamid Abidin juga bilang, dilansir dari Tempo, tingkat kedermawanan Indonesia jadi negara paling dermawan karena ada hubungannya dengan pengaruh ajaran agama dan tradisi lokal yang mengajarkan buat berbagi dan membantu sesama. Hal ini didukung sama laporan CAF yang bilang kalo sumbangan berbasis agama kayak zakat, infak, dan sedekah jadi pendorong utama kedermawanan di Indonesia.
Terus juga, ada peran dan keterlibatan anak muda yang jadi faktor pendorong lain. Kata Pak Hamid, banyak orang yang mempopulerkan aksi kedermawanan lewat sosial media. Hal ini yang dinilai ngebantu proses donasi jadi lebih cepat, aman, dan mudah.
War byasah emang warga +62 ini….