Curah hujan ekstrem yang terjadi Brasil akhir Februari lalu membuat sejumlah wilayah diterjang banjir dan longsor. Data terbaru menunjukkan 50 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang.
Negara bagian Sao Paolo jadi wilayah yang paling terdampak. Gubernur Sao Paulo Tarcisio de Freitas juga mendeklarasikan status darurat selama lima hari imbas banjir tersebut.
Rio Carnival
Karnaval Tak Digelar Sampai Selesai
Akibat banjir dan longsor ini, karnaval terbesar yang seharusnya dihadiri jutaan orang pada Jumat (17/2/2023) hingga Selasa (21/2/2023) tak digelar hingga selesai. Padahal karnaval ini sudah ditunda sejak 2020 karena pandemi COVID-19.
Sudah menjadi tradisi tahunan jutaan orang di Brasil bakal turun ke jalan untuk meramaikan parade kostum. Tradisi ini dikenal dengan nama Carnaval do Rio de Janeiro atau Karnaval Rio.
Dikutip dari Historia, Karnaval Rio biasanya digelar setiap tahun selama seminggu, dimulai setiap Jumat jelang ibadah puasa prapaskah.
Rio Carnival
Bagamana Sejarahnya?
Karnaval Rio kemungkinan sudah ada sejak tahun 19 Sebelum Masehi sebelum kedatangan bangsa Portugis. Karnaval ini kabarnya dipelopori dari pesta yang sering diadakan pendatang Romawi di Rio untuk menghormati Dewa Anggur.
Setelah Romawi runtuh, pesta itu pun berhenti. Perayaan serupa dilanjutkan oleh Bangsa Portugis dengan menggelar tradisi Entrudo. Pesta ini dirayakan oleh kelas menengah Bangsa Portugis dan para budak yang mengenakan kostum glamor meniru majikan mereka.
Rio Carnival
Usai perbudakan di Brasil dihapus pada abad 19, Entrudo tak hanya pesta untuk kelas pekerja, budak atau warga kulit hitam, tapi pesta semua kalangan untuk berekspresi di jalan.
Ketika Brasil merdeka, pemerintah membuat perayaan yang lebih terorganisir setiap tahunnya. Pesta itu tak hanya sekadar perayaan, tapi juga jadi ajang pesta kostum, tari-tarian dan patung seni hingga sekarang. Karnaval itu adalah pesta yang paling ditunggu-tunggu warga Brasil karena merangkul semua kalangan, simbol kebersamaan dan tanpa kesenjangan.