Dunia lagi heboh banget nih soal masalah resesi seks alias rendahnya angka kelahiran, khususnya di negara-negara maju kayak Jepang, Korea Selatan, dan China. Untuk mengatasi resesi seks ini, pemerintah China akhirnya membuat sebuah program agar warganya yang masih lajang mau menikah.
Masalah resesi seks di China ini semakin parah guys dari tahun ke tahunnya. Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa populasi penduduk China turun menjadi 1,412 miliar pada tahun 2022. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan tahun 2021, yakni 1,413 miliar. Untuk pertama kalinya terjadi pertumbuhan alami negatif sejak 1960.
Untuk mencegah dan mengatasi kasus resesi seks yang semakin parah, pemerintah China akan membuat program percontohan yang akan diterapkan di lebih dari 20 kota untuk menciptakan budaya menikah dan melahirkan anak.
Baca juga: Rekomendasi Restoran Korea di Jakarta yang Bisa Karaoke, Latihan Jadi Rose BLACKPINK
IC
Adapun kota-kota yang masuk dalam proyek percontohan ini adalah pusat manufaktur Guangzhou, dan Handan di Provinsi Hebei, China.
Dikutip dari Reuters, Asosiasi Keluarga Berencana China menyebutkan kalo program tersebut ditujukan untuk mendorong perempuan agar mau menikah dan memiliki anak.
Disisi lain, program ini juga berfokus untuk mempromosikan pernikahan, pembagian beban domestik, hingga mendorong agar masyarakat meninggalkan norma sosial yang ‘kolot’. Misalnya, mahar pernikahan harus mahal.
Tahun lalu, Asosiasi tersebut juga udah meluncurkan proyek ini di 20 kota, termasuk ibu kota Beijing.
"Masyarakat perlu lebih banyak membimbing kaum muda tentang konsep pernikahan dan persalinan," kata ahli demografi He Yafu kepada Global Times.
iStock
Baca juga: Old but Gold, Tren ‘The New Grey’ yang Ramai di Korea Selatan dan Jepang
Sebelumnya, beberapa pemerintah daerah di China juga menyatakan komitmennya untuk memberikan insentif pajak, subsidi perumahan, dan pendidikan bersubsidi untuk memiliki anak ketiga.
Gak sampai disitu, China juga pernah menerapkan kebijakan ketat satu anak dari tahun 1980 hingga 2015.
Kebijakan tersebut justru menjadi akar dari berbagai masalah demografis yang terjadi di sana. Saat ini, kebijakan satu anak tersebut udah diubah menjadi tiga anak guys akibat resesi seks.
Bahkan, penasihat politik pemerintah mengusulkan wanita lajang yang belum menikah harus memiliki akses ke pembekuan sel telur dan perawatan IVF untuk meningkatkan tingkat kesuburan negara.
Jangan lewatkan pengalaman digital seru lainnya! Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store dengan klik tombol di bawah ini.
Sumber: CNBC