Ukuran cula badak terpantau menyusut gara-gara perburuan masif yang dilakukan sama pemburu ilegal.
Hal ini tertulis di Journal of People and Nature dari University of Helsinki, Finlandia yang dikutip oleh VICE. Tim peneliti memperhatikan foto badak dari berbagai macam spesies selama 133 tahun terakhir. Mereka juga memperhatikan catatan dari para peneliti lain. Oscar Wilson, ketua tim penelitian ini menyatakan kalo evolusi ukuran cula ini nggak otomatis mengurangi risiko perburuan liar.
Mereka mengidentifikasi 1273 foto badak India, 851 foto badak hitam, 603 foto badak putih, 308 foto badak Sumatra, dan 123 foto badak Jawa.
Ntar dulu deh, terus apa hubungannya perburuan liar sama menyusutnya cula badak? Kamu nanyaaa?? Kamu pasti bertanya-tanya kannnn???
Kata Wilson, badak pake cula mereka buat banyak hal. Kayak, mempertahankan wilayah atau nyari pasangan. Nah, penyusutan ini kemungkinan karena cara badak menjalani hidup mereka. Perburuan ke badak bercula-cula besar yang tinggi ngedorong badak buat mengembangkan cula mereka dengan ukuran yang lebih kecil.
You know what, perburuan badak bercula panjang ini ngebuat badak bercula pendek jadi punya kemungkinan bertahan hidup lebih tinggi. Jadim semua gen cula pendek terwariskan ke generasi selanjutnya.
Peneliti ngumpulin foto badak sejak tahun 1886. Wilson mencatat, mayoritas badak-badak ini ada di penangkaran tetapi lahir di alam liar. Ini menunjukan kalo penurunan cula badak kemungkinan karena tekanan seleksi yang dihadapi di habitat alami mereka.
Emang kenapa si badak diburu mulu?
Gue juga heran sama orang-orang. Ini udah jadi isu sejak bertahun-tahun lalu. Cula badak suka diburu buat dijual sebagai obat sama warga Tiongkok dan Vietnam. Perburuan cula bisa berhenti kalo pasar terbesarnya di Tiongkok berhenti yakin kalo cula badak punya khasiat sebagai ramuan obat alternatif.
Padahal kata Wilson, cula badak nggak punya kandungan yang bermanfaat buat manusia. Dengan kata lain, pembeli cula masih percaya takhayul dan ego buat punya benda-benda eksotis masih tinggi.