Studi: Stres yang Dirasakan Manusia Bisa Menular ke Anjing Kesayangan

Kalcer 21 Oktober 2024 • 15:37

Editor: Lulu Azizah

cover
iStockphoto

Kiasan "anjing adalah sahabat manusia" merupakan ungkapan yang sudah sangat familiar dan digunakan secara luas untuk menggambarkan hubungan istimewa antara manusia dan anjing. Anjing dikenal sebagai hewan yang sangat setia kepada pemiliknya. Mereka selalu siap mendukung dan menemani dalam segala situasi, baik suka maupun duka. 

Tapi, lo tau gak sih, stres yang dirasakan oleh manusia ternyata bisa menular ke anjing peliharaan lho. Hal ini dibuktikan lewat sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Scientific Reports. 

Studi tersebut mengungkapkan bahwa aroma stres yang dirasakan manusia bisa mempengaruhi perilaku anjing. 

Lewat penelitian tersebut, para peneliti ingin mencari tahu cara lain yang enggak terlalu kentara yang mungkin dilakukan anjing untuk menangkap emosi kita melalui indra penciumannya. 

American Kennel Club

Lebih tepatnya, para peneliti berusaha menentukan apakah anjing bisa mendeteksi bau stres manusia dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perilaku mereka.

Seperti yang kita tahu, emosi yang kita rasakan bisa menular ke orang lain, begitu pula sebaliknya. Nah, lewat studi terbaru ini, para peneliti ingin melihat bagaimana jika hubungannya antara anjing dan manusia. 

Konon, studi ini menjadi yang pertama menguji bagaimana bau stres manusia memengaruhi pembelajaran dan kondisi emosional anjing.

Awalnya, para peneliti berteori bahwa jika anjing bisa mendeteksi stres melalui penciuman sehingga hal tersebut dapat memengaruhi suasana hati dan pengambilan keputusan mereka.

"Kebanyakan pemilik anjing akan memberi tahu Anda bahwa anjing mereka dapat merasakan saat mereka stres atau kesal. Saat menafsirkan emosi kita, anjing kemungkinan menggunakan kombinasi isyarat, seperti bahasa tubuh, nada suara dan lain-lain," kata penulis studi Zoe Parr-Cortes, dokter hewan berkualifikasi dan mahasiswa PhD dalam ilmu kedokteran hewan klinis di Universitas Bristol dan Universitas Cardiff, dikutip dari Liputan6.

"Tetapi kami tidak tahu apakah mereka hanya merespons aroma, tanpa perilaku atau isyarat vokal yang ada."

"Hal yang menarik dari penelitian ini adalah bau-bau ini berasal dari orang-orang yang tidak dikenal, jadi ini menunjukkan bau 'stres' yang umum di antara individu yang dapat dikenali oleh anjing, alih-alih sekadar mempelajari bau pemiliknya yang stres dari pengalaman sebelumnya," tambahnya.

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?