Ada dua tipe orang pas lagi ngeliat ramalan zodiak.
Yang pertama, “Ih kok bener banget sih?”
Yang kedua, “Apaan sih, sok tau!”
Ya intinya gitu. Ada yang ngerasa cocok sama ramalan zodiak, ada juga yang ngerasa ramalan itu nggak benar. Tapi gue nggak mau ngomongin yang ramalannya benar ya, ya congrats aja deh buat lo kalo ramalan zodiak lo selalu benar. Gue mau ngomongin ramalan yang nggak selalu benar aja.
Artikel ini bersumber dari seorang astronom di laman Science Alert. Kita kan emang mau ngomongin tentang astrologi ya, tapi dari sudut pandang seorang astronom.
Biar lo nggak bingung, gue mau kasih tau sekilas info. Astrologi adalah praktik yang memprediksi nasib dan keberuntungan seseorang berdasarkan posisi matahari, bulan, bintang, dan planet. Sedangkan astonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit.
Emang agak mirip-mirip. Dulu, astronomi dan astrologi bisa dibilang adalah ilmu yang sama. Tapi Copernicus, Kepler, dan Galileo menemukan adanya campur tangan fisika di sini. Makanya, astrologi dan astronomi akhirnya berpisah.
Baca juga: KUIS: Yakin Lo si Paling Tau Selebriti? Coba Deh Tebak Zodiak Mereka
Rasi bintang zodiak
Selama setahun, Matahari ngelewatin sabuk langit yang berisi 12 konstelasi kuno, atau rasi bintang. Rasi bintang inilah yang disebut zodiak dan hampir seluruhnya berbentuk kayak binatang. Contohnya, domba jantan (Aries), kepiting (Cancer) dan singa (Leo).
Tapi inget ya, rasi bintang jarang keliatan beneran kayak binatang. Mereka keliatannya cuma kayak hamburan bintang secara acak aja. Karena, rasi bintang hanya mewakili, bukan menggambarkan.
Misalnya kayak Suku Inca, mereka ngebuat rasi bukan dari bintang, tapi dari bintik-bintik gelap di Bima Sakti.
Secara kasar, Matahari muncul di rasi bintang yang berbeda setiap Bulan, bintang-bintang berkumpul ngebentuk sesuatu yang letaknya jauh dari Matahari. Ya emang bintang-bintang nggak keliatan siang-siang, tapi pas malam hari lo bisa ngeliat rasi bintang yang berlawanan.
Source: sciencealert.com
Astrologi menunjukkan bahwa setiap tanda zodiak cocok dengan potongan langit 30 derajat - yang kalo dikali 12 menghasilkan 360 derajat.
Kenyataannya, rasi bintang sangat bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Misalnya, Matahari ngelewatin rasi bintang Scorpio cuma dalam lima hari, tapi ngebutuhin 38 hari buat ngelewatin Taurus. Inilah salah satu alasan kenapa astrologi nggak sejalan sama rasi bintang zodiak.
Presesi ekuinoks
Tapi, alasan utama tanda-tanda astrologi nggak sejalan sama zodiak adalah goyangan di sumbu rotasi Bumi yang disebut presesi.
Lo tau kan kalo Bumi berputar kayak gasing? Perputaran Bumi ini yang nyebabin poros bumi berayun ngebentuk lingkaran selama 25.800 tahun. Dan putaran ini juga yang bikin Bumi sedikit menonjol di ekuator.
Gerakan Bumi ini juga ngubah pandangan zodiak dari Bumi. Rasi bintang jadi keliatan agak geser ke timur, kira-kira satu derajat per masa hidup manusia. Jadi maksudnya gini, dulu musim semi ada di masa periodenya Aries, tapi karena presesi akhirnya pindah ke Pisces, terus pindah ke Aquarius, dan seterusnya. Selama 25.800 tahun, sampe akhirnya akan balik lagi ke Aries.
Terus hubungannya sama astrologi apa?
Rasi bintang nggak selalu ada di tempat yang sama, mereka juga bisa geser. Makanya ramalan zodiak juga nggak selalu sama dan nggak selalu tepat sasaran. Astrologi nggak punya ilmu pengetahuan dasar. Itu cuma permainan dan ramalan nasib aja.
Astrologi ngalihin perhatian dari pengaruh planet, terutama efek gravitasinya yang nyebabin perubahan nyata dalam bentuk, ukuran, dan kemiringan orbitnya. Di Bumi, perubahan kayak gitu kemungkinan yang nyebabin zaman es di jaman dulu.
Kalo dari kacamata astronom, astronomi bisa ngeprediksi peristiwa kayak gini. Tapi, astrologi nggak bakal bisa 100% benar.