Orang Indonesia Terbukti Kurang Piknik, Nggak Sampai 3 Kali dalam Setahun

Lifestyle 13 Desember 2022 • 15:02

Editor: Kuy

cover
Tide He dari Pixabay

Kalo ada yang bilang warga +62 kurang piknik, ternyata itu memang kenyataan guys. Holding BUMN Pariwisata InJourney bilang warga Indonesia tergolong orang-orang yang kurang piknik. Berdasarkan data World Tourism Organization, orang Indonesia rata-rata piknik nggak sampe tiga kali dalam setahun (2,6 kali). 

"Indonesia itu penduduknya termasuk yang jarang piknik. Dalam stahun rata-rata penduduk Indonesia hanya 2,6 kali setahun berpergian (piknik), jika dibandingkan dengan negara lainnya," kata Direktur Utama SDM InJourney Herdy Harman, dilansir Kompas.com. 

Menurut Herdy, data ini kalah jauh banget sama negara-negara lain kayak China, Jepang, bahkan Malaysia sekalipun. Orang-orang Malaysia rata-rata liburan bisa sampe 10,3 kali dalam setahun, warga China 5,7 kali, dan Jepang 4,7 kali. 

Gila ya, bahkan Jepang yang dikenal dengan budaya workaholic aja orang-orangnya nggak lupa buat healing. Wkwkwk. 

Oleh sebab itu, InJourney bersama Kementerian Pariwisata terus mendorong agar wisatawan domestik alias turis dalam negeri bisa banyakin piknik. Ya, minimal bisa 5 kali dalam setahun lah. Apalagi, kata Herdy, tempat wisata di Indonesia banyak banget. 

Tenor

Tujuannya supaya ada pemerataan ekonomi dari sektor wisata dan perolehan devisa. Kalo banyak yang piknik, apalagi wisatawan domestik, tingkat ekonomi di wilayah pariwisata itu bisa kembali pulih akibat pandemi. 

"Potensial wisatawan nusantara dapat dimaksimalkan hingga 5 kali mendekati China. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan hingga 5 kali, akan mendorong dampak ekononi langsung pada kisaran Rp 3.281,7 triliun atau setara 18,4 persen dari PDB," kata Herdy.

"Salah satunya dengan mengintegrasikan event-event yang ada di Indonesia, sehingga masyarakat bisa melihat setiap bulannya, event-event mana yang menarik," jelasnya.

InJourney sejauh ini bakal memfasilitasi warga lokal yang mau liburan ke tempat-tempat wisata. Mereka udah memaksimalkan fasilitas dengan ketersediaan 30 hotel dengan 3.629 kamar. 

"Kalau orang berwisata, terjadi spending yang efeknya adalah pemerataan ekonomi di daerah wisata dan menguranhi terjadinya devisa outflow. Bagitupun kita ajak orang luar negeri ke Indonesia, untuk meningkatkan pendapatan devisa kita di sektor pariwisata," tegasnya.

Yuk gengs, banyakin piknik~~

Why don't you check this?