Wisata Tidur Makin Digemari Kaum Rebahan, Liburan Cuma Buat Tidur

Lifestyle 19 Oktober 2022 • 13:45

Editor: Kuy

cover
Shutterstock/Paula Photos

Mana nih kaum rebahan suaranya? 

Lo tau nggak sih, sekarang tuh wisata tidur makin digemari sama turis-turis. Kalo biasanya orang nyari spot foto-foto favorit dan rela begadang buat cari hidden gem, sekarang orang banyak yang cari hotel-hotel terbaik di tempat destinasi supaya tidur mereka nyenyak. 

Iya, makin banyak orang yang liburan cuma buat tidur aja. 

Tenor

Jumlah hotel dan resor juga terus meningkat sejak beberapa tahun terakhir, khususnya sejak pandemi COVID-19. 

Sejumlah perusahaan travel terkenal memilih memusatkan perhatian mereka pada orang-orang yang menderita kurang tidur.

Contohnya, selama 12 bulan terakhir, Park Hyatt New York membuka Bryte Restorative Sleep Suite. Tempat itu adalah hotel seluas 900 kaki persegi yang dilengkapi fasilitas untuk meningkatkan kualitas tidur.

Hotel Zedwell di London yang dibuka pada awal 2020 juga berfokus pada kualitas tidur. Hotel itu punya kamar-kamar yang dilengkapi dengan sistem kedap suara inovatif.

Tenor

Kemudian ada produsen tempat tidur Swedia, Hastens, yang mendirikan Hästens Sleep Spa pada 2021. 

Kenapa sih aktivitas tidur jadi fokus industri travel akhir-akhir ini?

Rebecca Robbins, seorang peneliti dan penulis buku "Sleep for Success!" percaya bahwa perubahan ini sudah lama terjadi loh. 

Saat kita liburan atau wisata ke suatu tempat, waktu yang seharusnya buat tidur jadi teralihkan buat jalan-jalan. Contohnya nih, kalo kita lagi liburan ke Paris, kita bakal rela keluar malem-malem buat menikmati indahnya Paris. Padahal, malam itu adalah waktunya kita buat tidur. 

Nah, sejak pandemi, prioritas orang ternyata berubah guys. Mereka lebih suka cari hotel atau tempat tidur terbaik pas liburan buat bed rest, memperbaiki kualitas tidur gara-gara pandemi, atau memperbaiki kurang tidur karena kebanyakan kerja. 

Tenor

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa 40% orang dewasa mengalami penurunan kualitas tidur sejak pandemi. 

"Perhatian soal tidur di era pandemi Covid-19 telah meningkat, dan kemungkinan besar itu terjadi karena begitu banyak orang yang kesulitan dengan tidur," beber Robbins.
Ahli hipnoterapi, meditasi, dan pelatih holistik, Malminder Gill, juga memperhatikan perubahan sikap manusia terhadap tidur.

"Karena tidak mengherankan jika tidur merupakan aspek penting dalam hidup kita. Kurang tidur dapat menyebabkan banyak masalah berbeda dalam tubuh, dan kesehatan mental Anda," terang Gill.

"Jadi, kecemasan, depresi, suasana hati yang buruk, perubahan suasana hati, dan semacamnya, adalah sesuatu yang berada di atas rasa lelah," imbuhnya.

Jadi ketika ada waktu buat liburan, mereka bakal memprioritaskan kualitas tidur supaya menghindari depresi. 

"Ketika sampai pada momen itu, wisatawan memesan hotel untuk tempat tidur," kata Robbins dilansir Bukamata dari CNN Travel, Jumat (7/10/2022).
 

Why don't you check this?