Sosok wanita paruh baya bernama Ibu Eny tiba-tiba jadi ramai di media sosial karena kisahnya yang cukup memilukan. Ibu Eny yang menderita ODGJ dirawat oleh anaknya Tiko dan tinggal di rumah mewah tanpa adanya listrik dan air selama 12 tahun.
Kisah Ibu Eny ini jadi viral karena seorang influencer bernama Nyong Ale yang mengunggahnya di media sosial. Seperti apa kisah Ibu Eny? Check this out!
1. Tinggal di kawasan Kompleks PLN
Youtube/ Baks 888
Kediaman mewah Ibu Eny ini terletak di kawasan elite Kompleks PLN, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Kabarnya, selama kurang lebih 12 tahun Ibu Eny dan anak laki-lakinya yang bernama Tiko menempati rumah mewah itu dalam kondisi tanpa air dan listrik.
Demi bertahan hidup, Ibu Eny dan Tiko sampai menadahi air hujan dan meminta air kepada tetangga untuk keperluan mandi dan memasak. Sementara, aliran listrik di rumah Ibu Eny udah diputus setelah satu tahun kepergian sang suami.
Kondisi yang sangat miris ini membuat sosok Ibu Eny jadi viral di media sosial dan akhirnya banyak yang pihak ingin membantu. Huhu kasian:(
2. Sosok anak laki-laki Ibu Eny
YouTube/Bang Satria
Selama menempati rumah mewah tersebut, Ibu Eny hanya ditemani oleh satu anak laki-lakinya yang bernama Tiko. Dari usia 11 tahun,Tiko merawat Ibu Eny yang menderita ODGJ sendiran tanpa adanya bantuan keluarga.
Sehari-harinya, Tiko bekerja sebagai satpam di kompleks tempat tinggalnya. Sambil bekerja untuk membiayai kehidupan ia dan ibunya, Tiko yang nggak lulus sekolah juga mengejar paket C demi bisa bekerja.
3. Penyebab Ibu Eny depresi
Youtube/Bang Brew TV
Pasti lo pada penasaran kan, apa sih yang menyebabkan Ibu Eny bisa sampai seperti itu? Jadi, kabarnya Ibu Eny jadi depresi karena ditinggal oleh sang suami, Herman Moedji Susanto. Kata Tiko, ibu dan ayah nya bercerai pada tahun 2011 silam.
Sosok sang ayah saat itu berusia 80an ketika bercerai dengan ibu nya dan saat itu ia masih kecil. Setelah bercerai, ayah Tiko langsung meninggalkan ia dan ibunya untuk pindah ke Madiun.
Menurut keterangan salah satu tetangganya, Herman pergi dengan membawa semua barang-barang mewah yang ada di rumah itu. Pasca ditinggal sang suami, Ibu Eny langsung mengurung diri di rumah mewahnya hingga rumah tersebut berubah jadi terbengkalai.
"Selain saya sibuk, ibuk juga nggak terlalu ngerawat. Cuma emang ada waktunya untuk dibersihin. Di tahun 2011 antara 2011 2013 kalo nggak salah. Papa pergi, ibu kurang sehat (kejiwaannya)" kata Tiko.
4. Sosok orang tua Tiko
YouTube/Bang Satria
Sebelum ayah dan ibu nya bercerai, Tiko bilang kalo dulu hidupnya sempat terjamin dan tercukupi. Saat masih kecil, ibu dan ayah nya sibuk bekerja hingga jarang ada di rumah. Tiko juga bilang kalo keluarganya sempat memiliki ART dan supir pribadi.
“Terus terang, kalo dibilang dulu hidup enak ya, walaupun samar-samar ingatannya karena masih kecil, tapi sebagian memori ingat,” kata Tiko, dikutip dari kanal Youtube Bang Brew TV.
Tiko juga bilang kalo dulu ayah dan ibunya merupakan partner kerja di Departemen Keuangan salah satu perusahaan elit. Jadi, bisa dibilang Ibu Eny dan Tiko dulunya adalah keluarga yang berkecukupan ygy.
“Rekanan Departemen Keuangan, sebagai rekanan. Jadi, Papa sama Mama itu satu jabatan, satu kantor, dan satu divisi,” tambah Tiko.
5. Kondisi Ibu Eny dan rumahnya sekarang
Instagram/humasjakfire
Setelah viral di media sosial, akhirnya Ibu Eny langsung dijemput oleh petugas dinas sosial nih guys. Ibu Eny langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat dijemput, Ibu Eny sempat memberontak dan mengaku kalo memiliki dokter pribadi.
Tiko yang menemani sang Ibu dibelakangnya pun nggak bisa membendung tangisan nya, sambil berusaha menenangkan ibunya selama ada di mobil dinas sosial.
"Akhirnya Tiko anaknya Ibu Eni setuju bahwa ibunya dirawat di RSJ, kita bantu doa untuk kesembuhan Bu Eni," dikutip dari narasi.
Saat ini, Ibu Eny dirawat di RSJ untuk mendapat perawatan yang layak. Kemudian, rumah mewah Ibu Eny yang terbengkalai akhirnya dibersihkan oleh para 12 personel damkar dibantu pihak-pihak lainnya.
“Pembersihan ini kita lakukan sampai tuntas. Artinya debu-debu sampai ubinnya itu kita kembalikan ke warna aslinya,” kata Gatot Sulaeman, Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.
