Pernah nggak sih lo mikir, kira-kira siapa ya yang dateng ke pemakaman kalo lo udah meninggal? Penasaran kan?
Penasaran sih boleh boleh aja, tapi jangan nekat sampe palsuin kematian juga. Kayak yang dilakuin sama pria asal Brasil ini, namanya Baltazar Lemos berusia 60 tahun. Lemos palsuin kematiannya karena mau nyari tau siapa aja yang datang ke pemakamannya.
Lemos sendiri bekerja sebagai pembawa acara dan udah pernah memimpin ratusan acara pemakaman. Dari sini lah dia dapat inspirasi buat palsuin kematian.
Baca juga: Lika-liku Pria di Bogor Meninggal Hidup Lagi, Ternyata Bukan Mistis tapi Dikejar Utang
Kok bisa-bisanya ya punya pemikiran kayak gini…
Dilansir dari Oddity Central, katanya kalo lagi jadi MC di pemakaman, Lemos sering ngeliat ada pemakaman yang cuma dihadiri 2 pelayat, tapi ada juga yang sampe 500 pelayat. Dia sendiri penasaran, berapa banyak pelayat yang akan datang di kalo dirinya meninggal dunia.
Dari situ lah dia mutusin buat pura-pura meninggal dunia.
Kronologi meninggalnya (pura-pura) Baltazar Lemos
Tanggal 9 Januari 2023, ada foto yang diunggah di media sosial Baltazar Lemos yang diambil di depan rumah sakit Albert Einstein di Sao Paulo. Besoknya, tanggal 10 Januari 2023, ada seseorang yang memposting gambar dengan pesan duka di sosmednya Lemos.
Dari sini, orang-orang percaya kalo Lemos meninggal dunia.
Source: Oddity Central
Keluarga Lemos sendiri kaget dengar kabar ini, karena mereka nggak tau kalo Lemos pernah masuk rumah sakit. Salah satu keponakannya langsung datang ke rumah sakit Albert Einstein buat nanyain tentang kabar Lemos.
Tapi, staf rumah sakit sama sekali nggak punya catatan Baltazar Lemos pernah dirawat di sana dalam beberapa hari terakhir.
Orang-orang mulai ngasih pesan duka di sosial media Lemos dan bertanya-tanya apa penyebab kematiannya. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa menjelaskan secara pasti kematian si Lemos ini.
Setelah beberapa hari, munculah informasi tentang upacara pemakaman Lemos di Facebook. Acara pemakamannya diselenggarakan pada 18 Januari 2023 di Kota Curitiba.
Source: Oddity Central
Di acara itu terlihat teman dan keluarga Lemos yang datang, mereka menangis saat suara Lemos diputar dalam rekaman suara yang menceritakan tentang kehidupannya.
Tapi tiba-tiba pintu altar terbuka dan seorang Baltazar Lemos melangkah keluar di depan semua orang.
Hadirin yang datang merasa kebingungan, yang tadinya pada nangis berubah jadi kaget buan main. Di situlah, Lemos menjelaskan kalo dia memalsukan kematiannya buat ngeliat siapa aja orang yang bakal datang ke pemakaman.
Lemos dikecam para pelayat
Ya iyalah, siapa yang nggak marah di prank dengan kematian?
Pelayat menuduh kalo si Lemos in melakukan kekejaman. Ada salah satu komentar di sosial media yang menulis “Di semua grup fotografer acara, orang membicarakan 'kematian' Anda. Semua orang berduka. Sungguh lelucon yang konyol! Saya pikir Anda harus berfoto dengan semua orang yang berduka atas kematian Anda. Saya tidak mengenal Anda secara pribadi dan saya harap saya tidak pernah bertemu dengan Anda.”
Berita tentang Lemos yang palsuin kematiannya jadi nyebar dengan cepat di sosial media. Ada beberapa kantor berita yang mencoba menghubungi Lemos buat dengar lebih lanjut ceritanya.
Lemos sendiri meminta maaf dan mengaku nggak pernah berniat buat bikin orang lain berduka. Dengan memalsukan kematian, ini adalah cara dia buat cari tau siapa yang akan meratapi kepergian dirinya.
Lemos sendiri bilang, kalo dia punya ide ini udah dari lima bulan lalu. Tapi sayangnya, permintaan maaf Lemos diabaikan sama sebagian besar orang. Terutama setelah orang-orang tau kalo ibu Lemos sudah renta berumur 80 tahun dan memakai kursi roda. Bayangin aja, ibu Lemos bisa aja kena serangan jantung kapanpun pas dengar berita kematian anaknya.
Baca juga: Teori Baru Kematian Bruce Lee Setelah 49 Tahun, Gara-gara Kebanyakan Minum Air?
