Teka-teki Kematian Keluarga Kalideres, Buku Mantra dan Kemenyan Jadi Bukti Ritual?

People 30 November 2022 • 13:06

Editor: Inggita Widia

cover
Source: Shutterstock.com/Maksim Shmeljov

Udah beberapa minggu setelah kasus ditemukannya empat mayat di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, 10 November 2022 lalu. Sampe sekarang masih banyak teka-teki dan tanda tanya. 

Kan dugaan awal penyebab kematian keempat orang ini karena kelaparan, tapi kok terlalu janggal kalo empat-empatnya serempak meninggal karena kelaparan.

Karena nggak percaya, pihak Polda Metro Jaya melakukan kolaborasi interprofesi scientific crime investigation yang melibatkan banyak ahli, mereka masih terus berusaha buat ungkap kasus ini.

Ada beberapa temuan dan dugaan dalam beberapa minggu belakangan ini. Mulai dari terungkap fakta kalo salah satu korban udah tewas sejak bulan Mei, ada saksi pegawai koperasi yang masuk ke rumah tersebut dan diminta buat nggak nyalain lampu, dan di dua handphone korban ditemukan banyak pesan-pesan emosional yang bersifat negatif.

Terus, di dalam rumah itu juga ditemukan lilin, kapur barus, dan bedak. Kalo udah kayak gini, kan kecil kemungkinan korban meninggal karena kelaparan.

Sampe sini, makin bikin penasaran kan kasusnya?

Baca juga: Unsolved Crime: Misteri Pembunuhan Susan Sunday

 

 

Dari semua temuan yang ada, kepolisian berasumsi kalo satu keluarga ini menganut keyakinan atau sekte tertentu.  

Ada yang menduga mereka menganut keyakinan Apokaliptik, atau keyakinan terhadap akhir dunia. Ada juga yang menduga mereka menganut kepercayaan Santhara yang merupakan bagian dari Jainisme, yaitu berhenti makan sampe meninggal.

Tapiiii, baru-baru ini Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes, Hengki Haryadi, mengungkap fakta baru. 

Fakta yang nggak tau bisa akhirnya bisa bawa kita ke titik terang, atau malah terjun ke lautan gelap fakta.

 

Ditemukan buku mantra dan kemenyan

 

 

Semua spekulasi keluarga Kalideres yang berkaitan sama aliran sekte kayaknya makin jelas. Soalnya, di rumah tersebut ditemukan buku mantra, kemenyan, dan buku-buku lintas agama.

Muncullah dugaan kalo buku-buku dan kemenyan tersebut dipake sama salah satu korban buat melakukan ritual. Dari semua korban yang ada, polisi menduga korban yang bernama Budyanto punya kecenderungan melakukan aktivitas ritual tertentu. 

Kalo kata Pak Hengki, dilansir dari CNN, keluarga ini melakukan ritual buat bikin kondisi keluarga jadi lebih baik.

Temuan terkait ritual ini terungkap setelah Tim Asosiasi Psikologi nemuin keidentikan ritual tersebut dengan keterangan saksi dan bukti di lokasi.

 

 

Pak Hengki ngasih keterangan, “Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Alm Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu,”

Ada dugaan juga nih, ketiga korban lainnya terpengaruh sama ritual yang dilakukan Budyanto ini, makanya mereka ngejalanin ritual serupa juga. Ya tapi belum jelas juga ritual apa dan gimana Budyanto melakukan ritual tersebut.

Kata pak Hengki lewat merdeka.com, “Hal ini mengakibatkan adanya suatu believe dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu,”

Tapi inget ya, semua ini masih dugaan dan spekulasi. Belum ada bukti akurat yang terpampang jelas dan nyata. Polda Metro Jaya juga masih berkoordinasi ke beberapa pihak kayak Ahli Sosiologi Agama buat nyari tau tentang ritual atau sekte tertentu, Tim Asosiasi Forensik buat mendalami motif psikologi kematian, dan juga kerjasama para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM/ Universitas Indonesia buat nyari tau penyebab kematian.

Yuk Conan Fans Club, waktu dan tempat dipersilahkan….

 

Baca juga: Misteri Penyebab Terjadinya Déjà Vu Mulai Terungkap

Why don't you check this?