Ilmuwan Bikin Konsep Rahim Buatan, Perempuan Gak Perlu Hamil Kalo Mau Punya Anak

Sci & Tech 12 Desember 2022 • 14:52

Editor: Kuy

cover
ideasgist.com

Akhir 2021, Elon Musk pernah bilang kalo dia takut umat manusia bakal berakhir. Soalnya setiap tahun, populasi manusia terus menurun, sementara buat pindah ke Mars, populasi manusia harus lebih banyak. 

Hadeh…

Tapi kayaknya nih, perlahan ketakutan Elon Musk bakal teratasi deh. Ada Ide di luar nalar dateng dari seorang ahli bioteknologi bernama Hashem Al-Ghaili, tentang rahim buatan yang memungkinkan janin bayi bisa tumbuh tanpa perlu perempuan hamil. 

Al-Ghaili menggambarkan potensi masa depan teknologi reproduksi yang disebut sebagai EctoLife. Dia punya ide soal fasilitas rahim buatan pertama di dunia yang mampu menumbuhkan 30.000 bayi per tahun.

Nah, bayi-bayi ini nanti nggak tumbuh di dalam rahim perempuan, tapi di tabung kecil dan ditaro di lab gitu. Lo tonton dulu deh video bayi-bayinya: 

Garisbawahi dulu ya. Ini tuh baru konsep, belom bener-bener ada. Al-Ghaili berharap rahim buatan ini nantinya berguna buat mereka yang punya masalah kesehatan reproduksi, risiko kelahiran prematur, hingga mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

Selain itu, rahim buatan ini juga dinilai berguna buat negara-negara yang berpotensi mengalami resesi seks. Soalnya zaman sekarang, makin banyak pasangan yang nggak mau punya anak. 

Jadi, dengan sederet masalah yang bikin perempuan enggan atau nggak bisa hamil, bakal teratasi dengan Ectolife ini.

Cara kerja Ectolife

Langkah pertama yang harus diambil calon orang tua adalah menggabungkan sel telur dan sperma mereka melalui fertilisasi in vitro. Ini akan memungkinkan mereka untuk memilih hanya embrio yang layak dan “unggul secara genetik.”

Tenor

Calon orang tua juga punya kesempatan buat merekayasa genetik embrio sebelum menanamkannya ke dalam rahim buatan melalui alat CRISPR-Cas 9. Rekayasa ini dilakukan buat mencegah terjadinya penyakit genetik bawaan dari keluarga biar nggak menurun ke si anak. Jadi nanti bayinya bakal hidup sehat dan bebas dari penyakit genetik.

Mungkin menurut lo ini rada-rada di luar nalar, tapi Al-Ghaili menunjukkan bahwa CRISPR adalah alat canggih yang diklaim bisa memperbaiki mutasi genetik. 

Selama bayi tumbuh, calon orang tua juga bisa melihat progres pertumbuhan bayi di dalam tabung. Mereka bisa liat dan dengar aktivitas bayi lewat kamera 360 derajat yang dipasangkan dengan headset virtual reality. 

Ada juga fitur speaker yang dapat digunakan untuk mentransfer kata dan musik yang dilontarkan orang tua ke bayi untuk stimulan. 

"Orang tua bahkan dapat memilih playlist atau memainkan suara mereka sendiri, sehingga anak mereka lebih terbiasa dengannya,” kata Al-Ghaili.

Tenor

Nah, nanti, setelah bayi udah waktunya lahir ke dunia, proses kelahiran dapat "dilakukan hanya dengan menekan satu tombol yang akan menyebabkan cairan ketuban tiruan mengalir dari tabung. 

Ilmuwan Optimistis

Kalo kita flashback ke belakang, pada tahun 2017, para ilmuwan menciptakan "BioBag" yang berfungsi sebagai rahim buatan buat menumbuhkan bayi domba. Nah kayaknya, konsep itu yang jadi inspirasi buat menumbuhkan bayi. 

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Science and Stuff, Al-Ghaili yakin konsep EctoLife suatu hari nanti dapat menggantikan kelahiran tradisional. Dengan melakukan itu, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan orang tua yang pengin adopsi anak atau punya masalah kehamilan. Tapi yang paling penting, katanya EctoLife memungkinkan kita menghadapi krisis infertilitas secara langsung.

Tenor

Selama 70 tahun terakhir, tingkat kesuburan di seluruh dunia telah menurun hingga 50%, alias mengalami resesi seks. Alasan penurunan ini macem-macem, bisa karena peningkatan pendidikan wanita, peningkatan lapangan kerja, tingginya biaya membesarkan anak, dan penurunan jumlah sperma global.

Investor teknologi Sahil Lavingia menulis, “Kita harus berinvestasi dalam teknologi yang bisa bikin seseorang memiliki anak jauh lebih cepat/lebih mudah/lebih murah/lebih mudah diakses. Rahim sintetis, dll.” 

Dan itulah yang dipikirkan Al-Ghaili ketika dia membuat desain untuk EctoLife. 

“Ini adalah solusi sempurna untuk wanita yang [telah] menjalani operasi pengangkatan rahim karena kanker atau komplikasi lainnya. Itu juga dapat membantu memecahkan masalah yang berasal dari jumlah sperma yang rendah, "kata Al-Ghaili dengan antusias, menambahkan bahwa konsep EctoLife (atau teknologi serupa) "pada akhirnya dapat membuat keguguran menjadi masa lalu."

Kalo nanti beneran terealisasi, lo tertarik nggak?

Source: Science and Stuff

 

Why don't you check this?