Riset: Efek Gas Air Mata Kadaluarsa Bisa Berpotensi Jadi Sianida

Sci & Tech 12 Oktober 2022 • 14:13

Editor: Kuy

cover
Shutterstock/LuizSouza

Hingga detik ini, lini masa media sosial masih ramai soal amarah netizen. Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang mengendalikan suporter di Stadion Kanjuruhan pakai gas air mata. 

Apalagi saat ini, polisi udah mengakui bahwa gas air mata yang digunakan ternyata kedaluwarsa (re: kadaluarsa, bahasa KBBI yang benar kedaluwarsa ya genks). 

Tenor

Tapi dilansir Tempo, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengeklaim kalo  senyawa dalam gas air mata beda dengan makanan. Kata dia, kalo gas air mata memasuki masa kedaluwarsa, maka kadar zat kimianya justru semakin menurun.

"Mengutip pendapat dari Prof. Made Gegel adalah guru besar dari Universitas Udayana. Beliau ahli di bidang toksiologi atau racun. Termasuk dari Prof Massayu Elita bahwa gas air mata dalam skala tinggi pun tidak mematikan," kata Dedi.

Terus, Pak Polisi juga bilang kalo gas air mata nggak akan menyebabkan kematian. 

Tapiiiii, gue baru aja baca riset di luar negeri nih. 

Tenor

Duke University

Riset ini diungkap oleh Sven-Eric Jordt, seorang peneliti di Duke University AS yang concern di efek gas air mata. Kata dia, gas air mata kedaluwarsa ternyata lebih berbahaya dibandingkan dengan gas air mata biasa. 

"Gas air mata seperti ini bisa menjadi ancaman serius bagi siapa pun yang terpapar," ungkapnya dilansir Okezone. 

Jordt juga bilang, gas air mata kedaluwarsa bisa berpotensi menciptakan sianida. Namun, tingkat sianida yang ditemukan nggak menyebabkan masalah secara langsung. Kayak perokok aja. 

"Tingkatnya berada dalam kadar yang sama dengan apa yang dihirup seorang perokok ketika dia merokok," kata Jordt.

Tenor

Bolivar University

Penelitian lainnya juga pernah dilakukan seorang profesor Kimia Bolívar University di Venezuela, Mónica Kräuter. Menurutnya, gas air mata kedaluwarsa dapat berubah jadi senyawa kimia berbahaya.

“Gas air mata yang kedaluwarsa akan terurai menjadi sianida, fosgen dan nitrogen yang sangat berbahaya,” kata Monica dilansir kumparan. 

Senyawa sianida memiliki sifat racun yang bisa mengganggu pencernaan, sistem kardiovaskular hingga menyebabkan kematian. 

“Untuk menetralisir efeknya secara kimia, Anda membutuhkan kain bersih yang menutupi hidung dan mulut Anda. Kemudian basahi dengan natrium bikarbonat yang diencerkan dalam air atau antasida," kata dia.

Mbak Monica juga menyoroti gas air mata yang terjadi saat insiden di Venezuela pada 2014 lalu.

Tenor

"Gas air mata mungkin berbahaya jika digunakan setelah tanggal kedaluwarsa. Literatur tentang masalah ini menunjukkan bahwa gas CS dengan waktu, panas dan kelembapan menghidrolisis menghasilkan chlorobenzaldehyde dan malononitrile, yang terakhir pada gilirannya, itu juga menghidrolisis, menghasilkan sianida, yang sangat beracun, dan di atas konsentrasi yang dapat ditoleransi mematikan, ujarnya dilansir CNN Indonesia. 

"Dekomposisi normal dari CS menghasilkan, selain sianida, asam klorida, dinitrogen oksida, karbon monoksida, klorin, asetilena dan fosgen antara lain, semuanya dengan toksisitas terkait," ungkapnya. 

Menurut lo gimana?

Why don't you check this?