Ancaman Depresi, Gen Z Mulai Tinggalkan Profesi Influencer

Kalcer 25 Maret 2024 • 13:01

Editor: Lulu Azizah

cover
Freepik

Selama beberapa tahun terakhir, influencer adalah salah satu profesi yang paling banyak diminati orang, terutama para Gen Z nih guys. Hal ini karena penghasilannya yang besar dan ada peluang bisa terkenal di media sosial. 

Puncak popularitas profesi Gen Z ini terjadi saat masa pandemi, dimana semua orang enggak bisa beraktivitas bebas. Satu-satunya cara untuk mengekspresikan diri pada saat itu hanya melalui media sosial, sekaligus menjadi sarana untuk mencari pundi-pundi cuan. 

Inilah yang bikin banyak Gen Z akhirnya tertarik buat terjun menjadi influencer guys. Easy money, easy popularity. Jiaaaakh~

gen z tinggalkan profesi influencer

icegif.com

Dilansir dari situs New York Post, sebuah laporan terbaru mencatat pasar influencer didominasi oleh content creator terkenal seperti Charli D’Amelio dan MrBeast meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak 2019. Tak heran, industri influencer ini juga menggerakkan sektor lain.

Bahkan, Universitas ternama seperti USC, Cornell, Duke, dan Chapman telah meluncurkan sebuah kursus yang didedikasikan untuk influencer yang ingin menjadi terkenal. 

South East Technological University di Irlandia juga menawarkan gelar sarjana seni bagi para generasi muda yang mengejar popularitas. 

Tapi… tapi… dibalik senangnya jadi influencer terkenal, banyak Gen Z yang mengaku mengalami depresi karena enggak bisa melakukan kegiatan lain selain bergaya di depan kamera. 

Selain itu, banyaknya tuntutan dan selalu harus tampil sempurna membuat mereka merasa tertekan, bahkan yang paling parah sampai depresi. Akhirnya, banyak influencer yang memilih meninggalkan profesi mereka dan mencari kegiatan lain.  

 

Ancaman Depresi

gen z tinggalkan profesi influencer

Digination.id

Salah satu influencer Hannah Warling (26) mengungkapkan dirinya memang sempat terjun menjadi influencer, tapi sekarang udah enggak. Hannah merasa tertekan harus terus-menerus mengunggah konten dan mempromosikan brand-brand mewah yang membuat dirinya merasa enggak puas. 

Karena terlalu sering berada di depan kamera sendirian untuk ambil konten, Hannah yang mengaku dirinya “ekstrovert” itu akhirnya merasa depresi. 

Menurutnya, jadi influencer itu sama saja kayak menjual diri sendiri kepada publik. Saat kita menjadi seorang influencer, berarti kita yang menjadi produknya. Profesi ini menuntut kita selalu aktif sepanjang waktu.

"Saat menjadi seorang influencer, Anda menjadi produknya. Anda menjual diri Anda kepada dunia," kata Hannah kepada The Post. 

“Dan ketika Anda adalah produknya, Anda tidak bisa berhenti. Anda harus selalu aktif sepanjang waktu. Anda terus memperbarui media sosial Anda, membuat video, melakukan kesepakatan merek karena mata pencaharian Anda bergantung padanya," tambahnya.

gen z tinggalkan profesi influencer

iStockphoto

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Ana Wolfermann (22) yang telah mencapai kesuksesan di usia yang sangat muda. Dengan menjadi influencer, Ana bisa mendapatkan akses eksklusif ke acara-acara fashion seperti New York Fashion Week dan bertemu orang-orang terkenal.

Bahkan, dia memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada fresh graduate yang baru lulus dari perguruan tinggi. Tapi, Ana akhirnya memutuskan untuk berhenti setelah tiga tahun berkecimpung dalam industri tersebut. 

Kenapa? 

Ana mulai merasa "dicuci otaknya" oleh tekanan yang enggak ada habisnya untuk mengunggah dan tampil demi kesenangan media sosial. Lewat akun TikTok nya, Ana mengatakan "ini bukanlah hal yang ingin saya lakukan secara penuh waktu".

"Ketika saya melakukan apapun dalam hidup saya, saya harus meluangkan waktu untuk mengambil foto atau merekam video saya. Saya benci itu. Ini adalah pekerjaan yang terlalu mementingkan diri sendiri," katanya kepada The Post.

Dengan demikian, alasan banyak Gen Z yang memutuskan untuk meninggalkan dunia influencer karena mereka merasa lelah dan tertekan. Banyak dari mereka yang merasa enggak mau terus-menerus menjalani kehidupan yang seperti itu.

Sumber: Liputan6.com

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

 

Why don't you check this?