Iya, emang Kota Saranjana udah diomongin dari jaman dulu. Saranjana sempat heboh banget di awal tahun ini waktu ada perempuan yang upload fotonya dengan background bayangan gedung-gedung tinggi. Padahal, dia lagi foto di tempat wisata di Bukit Mamake Sarang Tiung, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dari foto ini, orang-orang berpikiran kalo itu adalah kota Saranjana. Soalnya, kota Saranjana terkenal dengan bangunan pencakar langit dan teknologi yang canggih.
Mulai deh nih, orang-orang mempertanyakan eksistensi kota Saranjana. Terus belakangan ini Saranjana jadi menimbulkan banyak perbincangan karena ada netizen yang katanya pernah datang ke Saranjana.
Emang kota Saranjana beneran ada? Kenapa gak bisa diliat kasat mata? Siapa sih orang yang pertama kali nyebutin adanya kota Saranjana?
Hmm, coba kita bahas kuy.
Baca juga: Survei: 64% Orang Lokal Tidak Tahu Sejarah Bangunan di Kotanya, Lebih Parah Dari Turis
Saranjana si kota gaib
Sampe sekarang, keberadaan kota ini masih jadi tanda tanya. Kota Saranjana udah disebut-sebut sejak tahun 1846 pas naturalis berkebangsaan Jerman, Salomon Muller, memperlihatkan peta “Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" atau simplenya adalah peta daerah dan pedalaman Borneo.
Di peta itu terlihat ada wilayah yang bernama Tandjong (hoek) Serandjana. Disaat yang sama Muller juga melakukan penelitian dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia, tapi sampe sekarang belum bisa dipastikan kalo Muller pernah datang ke Tandjoeng (hoel) Serandjana ini.
Muller juga gak pernah lagi ngomongin tentang Saranjana dimanapun termasuk artikel yang dia terbitkan.
Kemudian, di tahun 1863, ada profesor geografi dan etnologi Belanda, Pieter Johannes Veth yang ngasih informasi tentang Serandjana. Informasi ini tertulis di kamus "Aardrijkskunding en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten"
Kurang lebih, Veth bilang Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan laut di bagian tenggara Kalimantan.
Karena kota ini dianggap gak pernah benar-benar ada, munculah mitos terkait Saranjana. Ada yang bilang kalo Saranjana adalah mitos tentang daerah atau pemerintahan kerajaan maju yang jadi cita-cita Pangeran Purabaya, Gusti Busu dari Kerajaan Pulau Laut.
Ada yang bilang kalo Saranjana adalah memori sebagai negeri impian dari pemilik pertama tanah apanaze Pulau Laut.
Mitos-mitos tentang Saranjana ini berkembang sampe sekarang yang menggambarkan kalo Saranjana adalah kota maju.
Beberapa orang meyakini Saranjana beneran ada
Selain orang-orang yang mengakui pernah ngeliat dan pergi langsung ke kota itu, mereka percaya kalo Saranjana ya beneran ada. Ada banyak bangettttt cerita mereka masuk ke Saranjana.
Termasuk cerita dari penyanyi Ari Lasso dan Kotak yang pernah manggung di Saranjana.
Dosen Pendidikan FKIP Universitas Lambung Mangkurat sekaligus Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial, dan Budaya Kalimantan, Mansyur, bilang kalo kota Saranjana ini fakta.
Mansyur bilang ada beberapa versi terkait lokasi Saranjana. Pertama, Saranjana ada di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kedua, Saranjana ada di Teluk Tamiang, Pulau Laut. Ketiga, ada di bukit kecil di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kalimantan Selatan.
Ada dugaan kalo Saranjana adalah wilayah kekuasaan suku Dayak Samihim di Pulau Laut. kerajaan Saranjana Dayak Samihim muncul sebelum tahun 1660 atau pra-abad ke-17 Masehi. Kepala suku pertama Sambu Ranjana menganut kepercayaan animisme dan dalam perkembangannya mendapat pengaruh Hindu lama.
Arti Saranjana
Nama Saranjana ditulis di sejarah dalam bahasa, bahasa inilah yang berubah menjadi simbol dari kumpulan kata. Dalam sudut pandang bahasa, nama Saranjana, Sarangjana, atau Serandjana ditulis dalam bahasa Belanda dan punya kesamaan dengan Sarangtiung.
Sarangtiung dan Saranjana sama-sama berada di Pulau Laut.
Dalam kota kasa India, Saranjana berarti tanah yang diberikan. Dan dalam sumber lisan yang dipublikasi di “Myths in Legend of Halimun Island Kingdom in Kotabaru Regency” Gunung Saranjana adalah tokoh Sambu Ranjana di Legenda Kerajaan Pulau Halimun. Nama Sabu Ranjana akhirnya mengalami evolusi di pelafalan lokal jadi Saranjana.
Baca juga: Misteri Penyebab Terjadinya Déjà Vu Mulai Terungkap
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.