Lo pasti masih inget kasus kopi sianida ini kan? Kasus paling besar, paling misterius, dan paling rumit yang pernah terjadi di Indonesia tahun 2016. Ada seorang perempuan cantik bernama Wayan Mirna Salihin meninggal diduga karena sianida yang terkandung di kopi yang dia minum.
Setelah 7 tahun berlalu, Netflix bikin film dokumenter tentang kasus ini, judulnya Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Lo tau gak sih, bertahun-tahun seluruh Indonesia ngedukung Mirna dan keluarganya, tapi pas film ini keluar kok kayanya padangan orang-orang jadi berubah. Jadi banyak yang memihak Jessica, atau bahkan banyak jadi di pihak yang netral.
Hmm, apakah film ini tujuannya buat menggiring opini? Atau emang ada unspoken words yang selama ini dipendam?
Bentar, jangan serius-serius amat lah. Kita ngomongin singkat sinopsis film ini dulu sekalian remind lo tentang kasus ini.
Baca juga: Ayah Serial Killer Jeffrey Dahmer Gugat Netflix Karena Bikin Film Tanpa Izin
Sinopsis Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso
Jadi singkatnya gini, kita diajak flashback ke kejadian tanggal 6 Januari 2016 di kafe Olivier, Grand Indonesia. Pada hari itu, Mirna dan Jessica janjian buat hangout bareng temen mereka lainnya, mumpu si Jessica ini lagi liburan di Indonesia. Mereka berdua adalah teman kuliah di Australia, tapi pas Mirna balik ke Indonesia, Jessica tetap stay di Australia.
Jessica ini datang duluan di kafe dan doi pesan minuman es kopi Vietnam dan 2 gelas koktail buat teman-temannya. Anehnya, Jessica menaruh beberapa paper bag belanjaan di atas meja dan menutupi minuman yang dia pesan.
Apa gak curiga?
Pas Mirna meminum kopi tersebut, terlihat dari CCTV kalo Mirna mengalami kejang, sesak nafas, hingga kehilangan kesadaran. Berbagai upaya penyelamatan dilakukan, tapi nyawa Mirna tetap tidak tertolong. Mirna dinyatakan meninggal dunia.
Kasus ini ke-blow up, seluruh Indonesia mencoba memantau kasus ini. Setelah diselidiki, Jessica Wongso dinyatakan jadi tersangka, dia menjalani berbagai persidangan dan penyelidikan. Keluarga Mirna dan Jaksa berusaha keras untuk membuktikan kalo Jessica memang pembunuh, sementara itu Jessica dan penasihat hukumnya berusaha keras membuktikan kalo dia enggak bersalah.
Terus, gimana pendapat warga?
Dulu, hampir 100 persen warga Indonesia ngedukung Mirna dan keluarganya. Mereka bahkan bikin hashtag JusticeForMirna. Apalagi pas ngeliat Jessica keliatan kayak enggak merasa bersalah, gak ngerasa takut, bahkan gak nangis pas ngeliat temannya meninggal dunia.
Eh, di film ini pengacara Jessica, om Otto Hasibuan bilang kalo Jessica menangis usai persidangan. Bahkan jurnalis pun ngespill kalo Jessica di belakang ruang sidang sangat jauh berbeda dengan Jessica di depan ruang sidang.
Apa mungkin Jessica punya kemampuan hebat buat nutupin emosinya?
Ditambah lagi kemampuan om Otto Hasibuan buat menyelidiki dan mencoba membuktikan kalo Jessica didakwa tidak berdasarkan bukti nyata. Kalo lo tanya, gimana tanggapan netizen sekarang?
Gue kutip dari X/Twitter ya, mereka pada bilang gini:
So, wawancara dari bapaknya Mirna ini dianggap jadi turning point penilaian publik. Ditambah lagi, film ini juga dianggap sebagai alat untuk mengkritisi sistem hukum di Indonesia.
So, lo masih percaya Jessica itu pembunuh atau korban dari sistem peradilan di Indonesia?
Baca juga: Everything You Need to Know Sebelum Nonton One Piece Live Action di Netflix
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
