Tahun 2021 lagi rame banget tentang kabar HIV/AIDS. Sampe sekarang juga diliat-liat masih banyak kasusnya.
Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), sebuah organisasi di Switzerland mengestimasi kalo Indonesia adalah negara dengan jumlah orang yang mengidap HIV/AIDS terbanyak di Asia Tenggara.
Menurut data UNAIDS, ada sekitar 540.000 jiwa yang terkena penyakit HIV/AIDS pada tahun 2021.
Source: databoks.katadata.co.id
Dengan jumlah 540 ribu jiwa, diakui emang Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,6% dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi tetap aja, jumlah ini ngebawa Indonesia jadi negara dengan jumlah terinfeksi HIV/AIDS terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Di bawah Indonesia, ada Thailand dengan jumlah terinfeksi 520.000 orang, dan diurutan ketiga ada Myanmar dengan angka 270.000 orang.
Baca juga: A to Z: Hingga Tahun 2021, Ada 414 Mahasiswa & Ratusan Ibu Rumah Tangga di Bandung Mengidap HIV/AIDS
Kata Kemenkes, 12 ribu anak-anak dibawah usia 14 tahun teridap penyakit HIV/AIDS
Denger kabar orang dewasa kena HIV/AIDS aja udah sedih, apalagi kalo yang kena anak-anak. Kemenkes sendiri yang melaporkan ada 12.553 anak di bawah 14 tahun yang terinfeksi. Tapi dari jumlah ini, cuma sekitar 7.800 orang aja yang dapat pengobatan.
Kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, dikutip dari Metro News, sejak tahun 2010 sampe September 2022 mayoritas anak yang terinfeksi berjenis kelamin laki-laki.
Penyakit HIV/AIDS yang udah dihadapi puluhan tahun sama masyarakat Indonesia ini masih jadi masalah besar.
Kata UNAIDS di databoks katadata, mereka lagi coba meningkatkan pencegahan kombinasi, kayak Pre-Exposure Prophylaxis, atau metode untuk melindungi diri dari penularan HIV dengan mengonsumsi obat-obatan khusus setiap hari.
Katanya sih PrEP ini udah diuji coba di Indonesia sejak 2021 lalu buat mencegah kasus infeksi baru. Mulai dari 12 kabupaten/kota, lalu sampe ke 21 kabupaten/kota di tahun 2022.
Upaya Indonesia memberantas HIV/AIDS
Jangan anggap Indonesia juga diem-diem aja pasrah ngeliat warganya terinfeksi HIV/AIDS. Pak Imran Pambudi udah ngelakuin desentralisasi layanan HIV/AIDS ke Puskesmas. Pihaknya udah ngelakuin skrining ke 2,5 juta ibu hamil lewat antigen combo dan mendeteksi penyakit sivilis.
Diharapkan orang-orang yang terinfeksi bisa konsisten melakukan pengobatan agar virusnya bisa ditekan.
Kesetaraan layanan HIV/AIDS juga terus diupayakan pemerintah biar semua orang yang terjangkit virus ini bisa dapat pengobatan yang sama.
Baca juga: Pemkot Bekasi Bagi-bagi 16.560 Kondom Gratis Demi Tekan HIV/AIDS