Apa Itu Gentrifikasi yang Ramai di Twitter: “Saat Orang Kota Pindah ke Desa”

Lifestyle 06 September 2023 • 08:00

Editor: Inggita Widia

cover
Ayobandung.com

Tiba-tiba gentrifikasi diomongin sama orang-orang di sosmed, emang lo tau gentrifikasi itu apa? Mending dijelasin dulu, bro. Kalo menurut KBBI, adalah imigrasi penduduk kelas ekonomi menengah ke wilayah kota yang buruk keadaannya atau yang baru saja diperbaharui dan dipermodern.

Gentrifikasi terjadi ketika wilayah kota yang tadinya kurang populer atau bahkan agak kumuh tiba-tiba jadi incaran orang-orang kaya. Para pengembang mulai merombak wilayah itu, membangun apartemen fancy, kafe-kafe kekinian, dan toko-toko mahal.

Karena tempat itu jadi makin keren dan nyaman, harga properti melonjak naik, dan orang-orang yang dulunya tinggal di sana (biasanya yang kurang beruntung secara finansial) bisa terpaksa pindah. Akhirnya, gentrifikasi ini bisa mengubah karakter dan budaya suatu daerah secara besar-besaran.

“Hmm tapi perasaan yang rame di sosmed gak kayak gini deh”

Nah nah nah, yang terjadi di sosmed adalah ketika si orang kota memutuskan buat tinggal di desa, tapi mereka tetap ngebawa culture kota ke desa tersebut.

Gentifikasi itu kayak make-over suatu daerah. Ini terjadi ketika suatu wilayah yang tadinya biasa aja tiba-tiba jadi pusat perhatian.

Baca juga: Orang Kaya Lebih Pintar dari Orang Miskin, Benar atau Benar?

 

apa itu gentrifikasi

Misalnya, coba deh pikirin SoHo di New York City. Dulu, daerah itu cuma gudang-gudang kosong, tapi sekarang jadi surganya desainer fashion, galeri seni, dan kafe-kafe trendy. Orang-orang kreatif dan selebgram menginvasi daerah ini, dan harganya naik tinggi. Begitu juga dengan Williamsburg di Brooklyn. Dulu tempat ini dihuni seniman-seniman yang asyik, tapi sekarang terkenal sebagai pusat kehidupan malam yang mewah dan eksklusif.

Oh, lo mau contoh yang ada di Indonesia? Lo liat Kemang Jaksel, Kemang tempat anak muda kumpul dan penuh sama kafe dan klub malam. Tapi, seiring waktu, daerah ini gentrifikasi banget, sekarang ada banyak apartemen mewah, restoran fine dining, dan pusat perbelanjaan high-end. Harganya jadi melonjak dan beberapa penduduk lama bisa terpaksa pindah.

Contoh lain adalah Canggu di Bali, Canggu dulu adalah surga bagi peselancar dan backpacker. Tapi, sekarang? Ada villa-villa mewah, kafe-kafe organic, dan pusat kebugaran eksklusif. Canggu jadi terkenal banget di Instagram. Kalo diliat-liat, daerah Canggu dan sekitarnya juga akan berpotensi mengalami gentrifikasi lagi kalo anak Jaksel terus-terusan WFB (Work From Bali).

 

“Jadi maklum kan kenapa kemiskinan struktural dilestarikan?” 

apa itu gentrifikasi

Itu yang jadi masalah tentang gentrifikasi yang banyak klean omongin di sosmed. Orang-orang kota berbondong-bondong tinggal di desa, tapi mereka ngebawa culture kota kesana. Cita-cita bangun rumah dan bikin usaha di kota terlalu susah, makanya mereka realisasikan di desa.

Dampaknya, harga properti di desa berpotensi naik, sedangkan pendapatan orang-orang desa ya tetap segitu-segitu aja. Ketika gentrifikasi terjadi, biasanya ada peningkatan biaya hidup di wilayah itu. Toko-toko, restoran, dan layanan lainnya yang muncul mungkin punya harga yang lebih tinggi, yang dapat memberatkan penduduk dengan pendapatan terbatas.

Lama-lama, gentrifikasi bisa mengusir penduduk asli yang udah tinggal lama di wilayah itu. Mungkin, mereka gak bisa lagi bertahan tinggal di wilayah yang semakin mahal, dan bisa memperburuk ketidaksetaraan ekonomi.

Eits, disclaimer artikel ini bukan ngelarang lo buat pindah kota atau desa. Suka-suka lo mau tinggal dimana dan sama siapa. Tapi, buat menghindari dampak gentrifikasi yang buruk, lo harus ngedukung bisnis lokal, dan ada baiknya kalo lo yang harus ikutin culture wilayah tersebut, bukan wilayahnya yang ngikutin culture lo.

Inget kan kata pepatah, “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.”

Baca juga: Orang Miskin di Indonesia Bertambah 13 Juta Orang Versi Bank Dunia

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?