Setelah rame-rame tren frugal living, sekarang ada lagi nih yang baru guys. Nama tren nya slow living. Istilah ini lagi viral banget akhir-akhir ini di berbagai platform media sosial. Tapi, masih banyak yang belum paham nih apa arti dari slow living. Biar lo makin pinter, cek yuk penjelasannya di sini!
Apa itu slow living?
Slow living adalah sebuah konsep gaya hidup yang lebih santai dan sederhana. Slow living juga bisa diartikan sebagai gaya hidup yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Dengan cara meluangkan waktu untuk diri sendiri, makan dengan santai, atau menghabiskan waktu bersama orang tersayang.
Dilansir dari Slow Living Ldn, orang yang memiliki pola pikir ini biasanya akan hidup dengan penuh kesadaran diri yang pada akhirnya membantu lo merasa lebih bahagia.
Sementara itu, dikutip dari CNN, Psikolog klinis di Ohana Space dan Tabula, Arnold Lukito mengatakan kalo slow living biasanya menekankan pada kehidupan yang lebih perlahan, sederhana, dan penuh kesadaran. Gaya hidup ini bisa dijalani siapa saja.
"Dasar konsepnya mengajak orang untuk melambatkan ritme hidup, mengurangi stres dan menikmati momen-momen kecil secara sadar," kata Arnold.
Jadi, apa itu slow living? Bisa dibilang, slow living itu merupakan sebuah gaya hidup yang biasa-biasa aja. Chill aja bestie kayak dipantai~~
Baca juga: 5 Tempat Bermain Buat Orang Dewasa, Biar Inner Child Meronta-ronta
Apa benar slow living cuma berlaku buat orang kaya?
Banyak orang yang percaya kalo gaya hidup slow living ini hanya berlaku untuk orang-orang kaya aja. Generasi sandwich dan budak korporat menilai kalo tren slow living ini enggak akan bisa mereka raih.
Terutama buat yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta yang harus serba sat-set-sat-set untuk menghidupi keluarga. Setuju gak?
Anggapan tersebut enggak salah kok guys. Sebab, beberap aspek slow living memang terkesan lebih gampang diakses oleh orang-orang yang finansialnya bagus atau finansial freedom.
Padahal enggak juga kok guys…
Menurut psikolog klinis Arnold Lukito, kehidupan slow living ini bisa diraih oleh siapa aja. Berapapun jumlah harta yang lo miliki, slow living bisa tetap lo lakukan jika memang ingin.
Justru, slow living ini bisa membantu lo mengurangi tekanan hidup sehari-hari dan lebih menghargai momen-momen kecil.
Manfaat slow living
Setelah mengetahui apa itu slow living, lo juga perlu tahu nih manfaat dari gaya hidup slow living ini. Dilansir dari CNN Indonesia, berikut beberapa manfaat dari slow living!
1. Menghargai waktu dan menikmati momen
Orang yang menganut slow living biasanya akan lebih menghargai waktu dan menikmati momen saat itu. Dengan begitu mereka juga enggak terlalu fokus pada kehidupan yang terburu-buru.
2. Mengurangi konsumsi berlebihan
Tau gak, slow living ternyata bisa membantu mengurangi sifat konsumtif loh. Orang yang slow living biasanya akan menahan diri untuk membeli barang-barang yang enggak penting dan lebih memilih membeli barang yang berkualitas.
Baca juga: Gen Z Harus Tau: Bahaya Sering Begadang dan Minum Kopi
3. Menghargai kehidupan sederhana
Orang yang menjalani slow living bisa hidup sederhana. Mereka bisa memprioritaskan waktu untuk bersama keluarga atau pasangan dibandingkan mengejar kesibukan yang enggak perlu.
4. Memiliki waktu untuk diri sendiri
Dengan mengadopsi gaya hidup slow living, lo jadi bisa memiliki waktu lebih untuk quality time dengan diri sendiri. Lo bisa melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan kayak nonton film, berjalan-jalan di alam, atau merawat diri.
Itulah penjelasan mengenai apa itu slow living dan manfaatnya bagi kehidupan kita. Slow living ini kayaknya cocok banget deh buat kaum-kaum medioker yang enggak terlalu mengejar achievement dalam hidup.
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.