Lo ngerasa hidup lo gitu-gitu aja?
Lo ngerasa gak punya pencapaian dalam hidup?
Lo ngerasa hidup lo biasa-biasa aja?
Lo ngerasa jalan lo lebih lambat dari orang-orang sekitar lo?
Mungkin lo adalah seorang medioker. Medioker artinya adalah seseorang yang biasa-biasa aja atau rata-rata dalam hal kualitas, prestasi, atau kemampuan. Kalo lo seorang medioker, lo mungkin akan merasa gak terlalu menonjol atau istimewa. Lo juga mungkin akan merasa gak puas sama pencapaian lo selama ini. Gak puas dalam aspek pekerjaan, hubungan, atau pencapaian pribadi ya.
Ngerasa gak kalo lo ini adalah seorang medioker?
Mungkin lo ngerasa dunia berjalan terlalu satsetsatset buat lo yang lalalolo ini. Orang-orang udah bisa lari hampir garis finish, sedangkan lo aja baru mau start. Orang seumuran lo udah bisa masuk kampus impian, kerja di luar negeri, punya bisnis banyak, udah nikah dan punya anak. Sedangkan lo masih disini dengan gaji UMR lo yang gak seberapa itu. Sedih gak? Sedih lah ya.
Baca juga: Lagi Viral di Medsos, Apa itu Tren Slow Living?
Tapi lo pernah mikir gak, apa sih yang bikin lo jadi medioker?
Ada beberapa hal yang bikin hidup lo jadi gini-gini aja. Mungkin karena lo gak bisa mencapai potensi penuh diri lo, mungkin lo ngerasa kurang memahami arti hidup secara mendalam, mungkin lo terlalu ngebandingin hidup lo sama orang lain, mungkin lo punya keterbatasan finansial, lingkungan sosial, atau keterbatasan peluang, mungkin lo merasa kesusahan buat ngeraih pencapaian yang signifikan.
Mungkin…
Mungkin….
Mungkin……
Terlalu banyak alasan kenapa kita bisa hidup jadi medioker dalam dunia yang cepat dan penuh ketidakpastian ini.
Is it okay to live as a mediocre person?
It’s okay to not be okay, baby. Lo mau hidup sebagai medioker atau bukan, lo tetap berhak untuk hidup.
Lo gak punya bakat, gak punya, prestasi, gak punya privilege, tapi lo tetap harus punya kehidupan yang lebih baik. Setiap orang punya standar dan harapan yang beda-beda. Kalo lo anak kuliah, selesai kuliah langsung pulang ke rumah, gak main sama teman-teman, gak ikut organisasi, gak punya banyak teman, ya enggak apa-apa juga.
Yang penting adalah lo bisa ngerasain bahagia dan puas dengan sesuatu. Walaupun bukan puas karena pencapaian yang luar biasa, tapi puas karena lo enggak ngerasa menderita dan punya kedamaian hati.
Lo ngerasa hidup medioker karena dipengaruhi perbandingan sosial yang ada di sekeliling lo. “Liat tuh, anak tetangga kita baru aja menang lomba debat di luar negeri,” lo pasti sering dibandingin atau membandingkan hidup lo sama orang lain kan? Hal itu lah yang harus dihempas jauh-jauh.
Menjadi medioker bukan berarti hidup gitu-gitu aja kok. Lo bisa kok terus tumbuh dan berkembang. Yang penting jangan stress, jangan cemas, harus bahagia, dan harus menemukan arti dalam hal-hal sederhana. Gak boleh sedih ya sayang.
Kalo kata Hindia, “Kita semua gagal, angkat minumanmu, bersedihlah bersama-sama…..”
Baca juga: Kasih Paham Arti Frugal Living: Hemat Bukan Berarti Pelit
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
