Kasus Gagal Ginjal Anak, Semua Orang Diminta Stop Sementara Minum Obat Sirup

Lifestyle 19 Oktober 2022 • 13:46

Editor: Inggita Widia

cover
Shutterstock/GOLFX

Kemarin lagi heboh kematian 70 anak di Gambia gara-gara obat batuk sirup. Presiden Gambia, Adama Barrow, lewat Usnews juga udah konfirmasi kematian anak-anak ini kena gangguan ginjal akut yang diduga ada kaitannya sama sirup obat batuk buatan India.

Obat sirup ini dibuat sama Maiden Pharmaceuticals Ltd asal New Delhi. Nah sejak kejadian ini, salah satu pabriknya ditutup di India utara dan diselidiki sama otoritas kesehatan di sana.  Gambia juga ngebentuk komisi penyelidikan baru buat nangani mereka.

Terusss, kasus kematian gara-gara gagal ginjal akut ini dikaitin sama yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia sendiri, ada 192 kasus yang diderita anak-anak, dan 99 di antaranya meninggal karena gangguan ginjal sejak Januari 2022. Kasus-kasus yang terjadi di dua negara ini terjadi dalam waktu yang hampir berbarengan.

Menurut BPOM RI, ada kandungan Etilen Glikol (EG) yang jadi pemicu kematian anak di Gambia. Kandungan Etilen Glikol ini terkandung dalam obat Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Tapi tenang, keempat obat ini nggak tersedia di Indonesia.

Tapiiii BPOM juga bilang Etilen Glikol ini terkandung dalam semua jenis obat sirup di Indonesia.

 


Kemenkes minta dokter dan nakes buat berhenti ngasih resep obat sirup

Kementerian Kesehatan mau mengantisipasi peningkatan kasus gara-gara gangguan ginjal akut ini. Makanya pihak Kemenkes minta semua dokter dan semua fasilitas layanan kesehatan jangan ngasih resep obat-obatan dalam bentuk sirup lagi.

“Semua obat sirup atau obat cair, saya ulangi ya, semua sirup atau obat cair (termasuk anak dan dewasa) dan bukan hanya paracetamol. Ini diduga, ada suatu senyawa dan komponen lain bisa sebabkan komplikasi. Kami sudah mengambil langkah untuk menyelamatkan anak, dihentikan sementara sampai selesai diteliti. 

Obat-obatan selain sirup bisa digunakan. komponen yang ada di sirup itulah yang harus dihindari. Ada yang tablet, anus, kapsul, injeksi, silakan digunakan,” kata jubir Kemenkes Mohamad Syahril dalam konferensi pers siang ini. 


Instruksi ini dituang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak.

Kemenkes juga minta masyarakat yang udah telanjur beli obat sirup di apotek buat stop konsumsi obat itu. Dilansir dari CNN Indonesia, kata Pelaksana tugas Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Yanti Herman, mendingan semua masyarakat jangan beli obat sirup yang dijual bebas dan kalo udah terlanjur beli, jangan dikonsumsi sampe penyelidikan epidemiologi selesai.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga imbau para orang tua buat menghindari dulu Paracetamol sirup buat anak demi kewaspadaan. 

 

 

Gejala gangguan ginjal akut

Menurut Kemenkes yang dikutip dari Health Kompas, gejalanya antara lain demam, gangguan pencernaan kayak muntah dan diare, gangguan pernapasan kayak batuk dan pilek, dan ada penurunan volume urine atau urine yang keluar jadi sangat sedikit. Warna urin juga berubah jadi kecoklatan atau jadi lebih pekat. Anak-anak juga mengalami kejang dan kesadaran menurun.

Btw, ada penyebab lain juga yang masih jadi dugaan, yaitu karena dipicu sama Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem usai Covid-19, dan infeksi virus. Namun, hal ini masih jadi dugaan dan masih diteliti lebih lanjut juga.

Sedihnya, semua gejala ini diderita sama bayi dan balita.

Why don't you check this?