Kata Studi, Pergi ke Alam Bagus Buat Orang Berpenghasilan Rendah

Lifestyle 14 Februari 2024 • 09:00

Editor: Inggita Widia

cover
Freepik.com

Lo percaya gak kalo gue bilang waktu yang orang berpenghasilan rendah habiskan di alam bisa lebih bermanfaat dari pada buat orang yang lebih kaya?

Ini ada penelitiannya loh, menurut riset dari University of Vienna dan University of Natural Resources and Life Sciences Vienna, nongkrong di alam bisa jadi lebih ngefek buat kesejahteraan pikiran orang yang kantongnya lagi tipis.

Menurut penelitian ini, ada hubungan kuat antara sering ngunjungi alam setiap minggu sama peningkatan kesejahteraan mental dan fisik, terutama buat orang yang pemasukannya di rendah.

Nah, ini cuman dapetnya buat yang beneran aktif, kayak yang suka jalan-jalan ke alam, ngurus kebun, foto-foto, hiking, main frisbee, sepedaan, atau aktivitas lain. Gak dapet buat yang cuma tinggal di sekitar ruang hijau doang. Jadi, ini bener-bener menunjukkan kalo melakukan sesuatu di alam itu lebih penting ketimbang cuma tinggal di sekitarnya aja.

Ini masuk akal, kan? Orang yang coba bertahan hidup dengan duit pas-pasan pasti bawaannya stres terus, risiko tinggi buat dapet masalah mental kayak depresi atau kecemasan.

Baca juga: 5 Wisata Alam di Jakarta Utara yang Asik

 

Tapi, menurut riset ini, salah satu jalan buat bikin kesehatan mental makin baik adalah dengan kabur sejenak dari kekhawatiran dengan makin sering nyemplung ke alam. 'Ekoterapi' kayak gitu dikaitin sama tingkat stres yang lebih rendah, fungsi kekebalan yang lebih baik, performa kognitif yang lebih oke, tidur yang lebih nyenyak, harga diri yang lebih tinggi, dan kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Kita emang udah lama tahu kalo alam bermanfaat buat kesehatan fisik, tapi manfaatnya buat kesehatan mental di kalangan yang berpendapatan rendah itu variatif. 

Ada satu studi yang nunjukin bahwa akses dan pemanfaatan taman umum serta taman pribadi itu berpengaruh beda-beda buat kesehatan mental di berbagai kelompok (misalnya, beda usia dan jenis kelamin). Jadi, kayaknya ini nyambung sama jenis kegiatan yang berbeda di setting yang beda juga.

Hmm, menarik…

Ayo kita dive deeper ke penelitian ini.

Buat ngadain penelitian ini, para peneliti wawancara 2,300 orang di Austria yang mewakili berbagai usia, jenis kelamin, dan wilayah. Hasilnya nunjukin, meskipun yang punya duit lebih tinggi pada bilang kesejahteraannya lebih oke, tapi buat yang paling miskin di masyarakat, kesejahteraan mentalnya naik banget kalo sering jalan-jalan ke alam. 

Bahkan, orang miskin yang rajin mampir ke taman kota atau lingkungan alam lainnya beberapa kali seminggu punya tingkat kesejahteraan hampir sama kayak yang paling kaya. Ini terjadi di seluruh Austria dan juga di Vienna.

“Hasilnya nunjukin kalo manfaat kesejahteraan dari sering ngunjungi alam setidaknya sekali seminggu sepanjang tahun itu sebanding sama manfaatnya naikin pendapatan sekitar 1,000 Euro per tahun,” kata Leonie Fian, sang penulis utama yang juga mahasiswa doktoral di Environmental Psychology Research Group di University of Vienna.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Alam Buat Healing di Sekitar Jakarta

 

Di sini, 'alam' itu termasuk taman, hutan, sungai, lahan basah, pantai, atau kanal. Ini penting banget buat orang di kota, karena artinya manfaat kesehatan mental dari alam bisa dirasain sama hampir semua orang, gak peduli tinggalnya di mana atau dapet duit seberapa banyak.

Arne Arnberger, salah satu penulisnya yang juga Associate Professor di University of Natural Resources and Life Sciences Vienna, nyadar, "Khususnya buat orang berpendapatan rendah, info tentang tempat rekreasi alam yang menarik di sekitarnya dan bisa diakses pakai transportasi umum itu main peran penting."

Eh, yang lucu, perbaikan kesehatan mental berbasis alam ini malah gak keliatan buat yang punya duit lebih. Jadinya, nih, akses yang gak merata ke alam buat mereka yang berada di kelompok sosioekonomi rendah bisa bikin ketidaksetaraan kesehatan makin parah. Nah, buat itu, perlu dukungan biar semua orang, terutama yang di daerah perkotaan, bisa akses ke ruang hijau dan biru.

Arnberger juga saranin, "Mereka juga seharusnya gampang diakses pakai transportasi umum pas akhir pekan."

Pokoknya, temuan ini bisa banget berpengaruh buat strategi kesehatan masyarakat, terutama buat nanggepin kesenjangan kesehatan mental sosioekonomi di kota-kota gede. Jadi, dari sisi kesehatan masyarakat, penting banget buat bikin lingkungan jadi lebih hijau dan tempat rekreasi alam, tapi juga pastiin kalo tempat-tempat ini bisa diakses, terutama buat kelompok yang lagi kesusahan secara sosioekonomi.

Source: Forbes

Baca juga: 5 Tempat Makan Nuansa Alam di Jakarta yang Adem dan Teduh

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?