Beberapa tahun terakhir ini, orang-orang lagi ramai banget nih membahas soal investasi, saham, hingga Bitcoin. Gara-gara peluncuran Bitcoin, hampir semua lapisan masyarakat mulai berinvestasi di pasar mata uang kripto.
Eits, tapi tau gak sih, ada sebuah fakta menarik nih di balik pasar mata uang kripto ini. Dilansir dari CNBC Indonesia, sebuah studi menemukan hubungan yang enggak biasa antara pilihan instrumen investasi alternatif ini dengan kepribadian tertentu.
Studi ini dilakukan terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa yang dilakukan di seluruh AS pada tahun 2022. Hasilnya, ditemukan bahwa kecenderungan investor kripto dengan dark personality alias kepribadian psikopat.
Investor Daily
Dilansir dar Science Alert, para peneliti dari Universitas Toronto dan Universitas Miami yang melakukan analisis data baru-baru ini juga menemukan adanya hubungan dengan kepercayaan terhadap teori konspirasi dan tingginya penggunaan platform media sosial.
Kripto menjadi instrumen favorit banyak orang karena menawarkan privasi dan keamanan yang enggak bisa dilakukan oleh bentuk mata uang lainnya. Selain itu, kripto juga memberikan kendali ekonomi langsung di tangan para investor, tanpa bergantung pada lembaga keuangan dan pengawasan negara.
Meski begitu, kripto hingga kini masih menjadi instrumen investasi yang dipegang oleh minoritas.
Investor mata uang kripto dianggap lebih banyak percaya konspirasi, bahkan memiliki kecenderungan kurang percaya terhadap sains.
Lantas, seperti apa karakter para investor kripto?
Moneter.id
Untuk menjawab pertanyaan itu, seorang psikolog Universitas Toronto Shane Littrell dan rekannya Casey Klofstad dan Joseph Uscinski dari Universitas Miami mensurvei 2,001 orang Amerika untuk mengetahui seperti apa karakter investor mata uang kripto serta pandangan politik, psikologis, dan karakteristik sosial mereka.
Tim peneliti menemukan bahwa hanya 30% responden yang mewakili berbagai ideologi politik dari kelompok ekstrem kiri dan kanan.
Selain itu, responden juga biasanya memiliki ciri-ciri dark personality, seperti narsisme, psikopati, dan sadisme. Skor mereka ssedikit lebih tinggi daripada investor non-kripto.
Para penulis mengungkapkan hasil temuan mereka bisa membantu orang lain lebih memahami demografi mata uang kripto di dunia, di mana kepercayaan terhadap struktur otoritas tradisional dan sumber media semakin terfragmentasi.
"Ketika pemerintah berusaha untuk mengatur dengan lebih ketat, atau dalam beberapa kasus, meniru, mata uang kripto, pemahaman terhadap daya tarik mata uang tersebut akan diperlukan," tulis tim tersebut.
Sumber: CNBC Indonesia
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
