Selebgram Meninggal Dunia Usai Sedot Lemak di Klinik Depok

People 29 Juli 2024 • 14:34

Editor: Lulu Azizah

cover
IG/@ellanzr

Terjadi lagi kasus sedot lemak yang berujung maut guys. Seorang selebgram wanita asal Medan, Ella Nanda Sari Hasibuan, dikabarkan meninggal dunia usai diduga melakukan tindakan sedot lemak di salah satu klinik kecantikan di Beji, Depok, Jawa Barat. 

Kasus kematian selebgram tersebut mendadak viral di media sosial karena adanya dugaan malpraktik yang dilakukan di Klinik WSJ Beauty, tempat korban melakukan operasi sedot lemak. 

Kabarnya, korban melakukan operasi sedot lemak pada 22 Juli 2024 antara jam 12 sampai jam 1 siang. Tapi, tiba-tiba sekitar jam 2 siang teman korban mendapatkan telepon dari Rumah Sakit Bunda Margonda dan menyatakan korban sudah meninggal dunia. 

Pihak klinik WSJ pun menghubungi pihak keluarga untuk mengantar jenazah ke Pangkalan Brandan, tapi tanpa memberikan keterangan hasil diagnosa kematian korban.  

Kasus ini akhirnya diviralkan melalui akun @temanpolisi guys dan pihak kepolisian akhirnya melakukan penyelidikan. 

ilustrasi (halodoc)

Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana mengatakan, setelah dilakukan investigasi sementara, tindakan sedot lemak terhadap korban tersebut dilakukan oleh dokter berinisial A serta dua orang perawat berinisial K dan T. 

Berdasarkan keterangan dokter yang menangani korban, saat itu korban ingin melakukan operasi sedot lemak di lengan kanan dan kiri. Kabarnya, operasi tersebut berhasil dilakukan di salah satu lengan korban, tapi satunya lagi bermasalah. 

Kemudian, korban segera dilarikan ke rumah tapi akhirnya nyawanya enggak tertolong. 

"Yang satu lengan berhasil yang satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ. Pembuluh darahnya pecah sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat intensif dan meninggal dunia pada akhirnya," kata Arya, dikutip dari CNN Indonesia. 

Meski saat ini pihak keluarga korban belum membuat laporan ke pihak berwajib, tapi proses penyelidikan akan tetap dilanjutkan. 

ilustrasi (BP Guide)

Kini, polisi telah memeriksa dua orang saksi yang diduga terlibat dalam kasus ini, yakni 
dokter yang menangani korban serta suami dari pemilik klinik kecantikan tersebut.

"Saya tegaskan, bahwa ini bukan delik aduan, jadi ini tindak pidana murni yang kalau siapa pun mengetahui bisa melaporkan, sekalipun keluarga tidak melaporkan, atau misalnya keluarga tidak menuntut, tetap ini bisa dilakukan penyidikannya, kalau memang terbukti ada malapraktik di situ atau ada tindak pidana di situ kita akan lakukan," kata Arya.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban apakah karena pecah pembuluh darah atau bukan. Kemudian, polisi juga akan mendalami dugaan kelalaian terkait kasus tersebut.

"Ini masih didalami, kalau kelalaian kita masih dalami, kan prosedurnya ada. Jadi yang kita lakukan nanti adalah melakukan pengecekan, pertama perizinannya, kedua kapabilitas dokter nya bagaimana. Jadi dokternya ini punya sertifikasi itu, apakah dia memang bidang nya khusus di bidang itu, nanti itu akan kita dalami dan akan kita periksa secara resmi," kata dia.
 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?