Bos Tesla Elon Musk punya ambisi menanamkan chip ke dalam otak manusia. Tujuannya untuk membantu penyandang disabilitas bisa bergerak, berkomunikasi, bahkan memulihkan penglihatan. Tapi, proyek chip otak bernama Neuralink itu terancam gagal karena lembaga BPOM AS (FDA) menolak proyek tersebut.
Penolakan proyek ini terjadi saat Neuralink masih melalui uji coba preklinik alias uji coba ke hewan. Dikutip dari Reuters, Jumat (3/3), penolakan ini dibocorkan oleh 7 karyawan dan mantan pegawai BPOM AS, tapi tak diketahui persis alasan BPOM AS menolaknya.
Salah satu sumber mengaku proyek Neuralink dikhawatirkan tidak aman dan berisiko tinggi jika tak ekstra hati-hati. FDA menyoroti masalah keamanan, di mana baterai lithium perangkat, kabel kecil implan untuk area otak, dan bagaimana perangkat tersebut bisa bekerja tanpa merusak jaringan otak.
Baca juga: Sebentar Lagi Ada Uji Coba Otak Manusia Bakal Dipasang Chip
Getty Images/Taylor Hill
Uji coba kepada hewan telah dilakukan sejak 2018 lalu. Dengan adanya penolakan ini, Neuralink harus memperbaiki proyeknya. Karena jika ingin melakukan uji coba ke manusia, Neuralink harus mengantongi syarat lolos uji hewan alias preklinik dan dinyatakan aman.
Pada November lalu, Elon Musk yakin Neuralink akan mendapat persetujuan dari regulator dalam waktu enam bulan atau pada kuartal pertama tahun 2023 ini. Sebelumnya, Elon Musk pernah melakukan uji coba pada monyet dan diklaim berhasil. Musk mengatakan, elektroda bisa memantau aktivitas otak dengan menangkap sinyal dari otak monyet bernama Pager yang sedang bermain video game klasik Pong.
Baca juga: Elon Musk Lagi Cari Orang ‘Bodoh’ Buat Gantiin Dia Jadi CEO Twitter
Sekitar 1.500 Hewan Terbunuh
Sejak Desember lalu, Neuralink memang sedang berada di bawah penyelidikan federal. Neuralink diduga punya potensi pelanggaran kesejahteraan hewan. Pegawai perusahaan secara anonim mengaku uji coba hewan Neuralink terburu-buru hingga menyebabkan kematian dan penderitaan pada hewan.
Dugaan ini ditinjau dari dokumen eksklusif yang dipaparkan Reuters. Penyelidikan di bawah Kementerian Pertanian AS itu menitikberatkan pada dugaan pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Hewan.
Ada laporan yang menyebutkan bahwa Elon Musk menginstruksikan perusahaan untuk mempercepat eksperimen yang gagal. Eksperimen yang diulang secara terus-terusan itu diduga semakin meningkatkan jumlah hewan jadi bahan percobaan lalu mati. Diduga sudah ada 1.500 hewan terbunuh, antara lain domba, babi, dan monyet selama masa uji coba dilakukan sejak 2018.
Elon Musk dan eksekutif Neuralink lainnya belum menanggapi laporan Reuters ini.
