Penjelasan Anggota BMKG soal Kemunculan “Pulau Baru” Usai Gempa M 7,5 di Maluku

Sci & Tech 11 Januari 2023 • 09:57

Editor: Kuy

cover
dok: Polres Kepulauan Anambar

Setelah gempa 7,5 magnitudo yang mengguncang Maluku pada Selasa (10/1) lalu, masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar panik karena tiba-tiba muncul “pulau baru” di dekat pantai Desa Teinaman. Warga sekitar pun memutuskan buat mengungsi untuk mengantisipasi adanya bencana. 

Tapi, para ahli mengklarifikasi kalau fenomena ini wajar terjadi usai terjadi gempa yang kuat. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menganalisis “pulau baru” ini adalah gunung lumpur atau mud volcano. 

"Sebenarnya peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena alam biasa yang dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai 'mud volcano'," kata Daryono dikutip dari Detik

Baca juga: Kerusakan Akibat Gempa M 7,5 di Maluku, Sempat Peringatan Tsunami & Terasa hingga Australia

lelemuku.com

Gunung lumpur umumnya terbentuk ketika cairan dan gas dalam bumi keluar ke permukaan melalui  rekahan batuan yang terbentuk akibat guncangan. Material lunaknya bergerak ke atas, membawa material lumpur, semburan lumpur, pasir dan air hingga tercipta gunungan lumpur. Biasanya, mud volcano ini bakal hilang dengan sendirinya. 

Meski jarang terjadi, Daryono bilang fenomena alam seperti ini pernah terjadi 6 kali di dunia. Antara lain saat Gempa Ormara, Makran, M8,1 (1945), Gempa Niikappu, Jepang M8,6 (1952), Gempa Gobi Altay, Mongolia M8,3 (1957), gempa Kandewari, Pakistan M7,7 pada (2001), Gempa Andaman M9,2 pada 26 Desember 2004, dan Gempa Gwadar Pakistan M7,7 yang terjadi pada 24 September 2013.

Sementara itu, peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto menduga fenomena itu terjadi karena patahan gempa. Pengangkatan dan penurunan daratan oleh mekanisme siklus gempa disebabkan dua fase utama. Yakni inter seismic, yang merupakan fase awal gempa bumi dan coseismic, fase ketika gempa tektonik terjadi.

Dok: BNPB

Baca juga: Korban Gempa Cianjur Masih Butuh Bantuan, Kita Nggak Perlu Menyulut Keadaan

"Pembentukan pulau baru terjadi dalam istilah geologi disebut patahan, di mana proses pengangkatan penurunan daratan terjadi akibat mekanisme siklus gempa," kata Eko, seperti dilansir Antara yang dikutip Kompas.

“Seperti yang pernah terjadi pada kasus gempa tsunami Aceh tahun 2004, munculnya pulau dengan ketinggian mencapai tiga meter," katanya.

Dalam kejadian di Tanimbar, kemungkinan terjadi di laut dangkal sehingga ketika gempa terjadi, maka dasar laut dangkal ini bisa muncul ke atas permukaan laut menjadi "pulau baru".

"Untuk mengonfirmasi prosesnya seperti apa sebelum kejadian gempa, kemungkinan masyarakat sudah mengamati apakah laut dangkal relatif dekat dengan permukaan air sehingga dengan sekali hentakan kejadian gempa, maka kemudian seolah-olah muncul menjadi pulau baru," katanya.

Tuh guys, tetap tenang dan jangan sebar hoaks ya!

 

Why don't you check this?