Lo tau gak kalo Google bareng sama Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta udah nerapin Project Green Light yang berbasis AI. Jadi, waktu berhenti di lampu merah bisa berkurang sekitar 30%. Soalnya, penelitian menunjukkan kalo polusi di perempatan 29 kali lebih tinggi daripada di jalan bebas.
Hal ini buat mengurangi waktu tunggu, konsumsi bahan bakar, dan emisi polutan di perempatan jalan. Sekali berhenti aja, emisi akan turun sekitar 10%, lo kalikan aja sama semua perempatan kota di seluruh dunia. Lo mungkin akan ngeliat dampak yang sangat besar.
Seluruh optimasi ini didasarkan pada sejumlah data yang dikumpulkan dari Google Maps. Aplikasi ini dapat memantau rute dan kecepatan kendaraan dan menciptakan model kecerdasan buatan tentang bagaimana kendaraan dan lampu saling berinteraksi.
Sekarang, Proyek Green Light udah beroperasi di 12 kota dan empat benua di seluruh dunia: Seattle, Rio de Janeiro, Manchester, Hamburg, Budapest, Haifa, Abu Dhabi, Hyderabad, Bangalore, Kolkata, Jakarta, dan Bali.
Baca juga: Di Masa Depan, Lampu Lalu Lintas Mungkin Harusnya Punya 4 Warna
Terus, hasilnya gimana?
Yael Maguire, VP Geo Sustainability Google, bilang kalo Project Green Light ini udah membuahkan hasil. Contohnya Manchester, kota ini menunjukkan tingkat emisi dan kualitas udaranya jadi meningkat 18%. Proyek ini juga udah mengurangi sekitar 2,4 juta metrik ton emisi karbon, sebanding sama menghilangkan setengah juta mobil selama setahun penuh.
Green Light sekarang juga udah aktif di 70 perempatan di 12 kota dari Haifa sampe Rio de Janeiro hingga ke Bangalore. Di perempatan-perempatan dimana Green Light udah aktif, kendaraan bisa menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi sampe 30 juta perjalanan mobil setiap bulannya.
Di daerah India, Rupesh Kumar, Wakil Komisaris Polisi Kolkata, bilang kalo Green Light ini jadi komponen penting dari Polisi Lalu Lintas Kolkata. Green Light juga bertujuan buat berkontribusi sama lalu lintas yang lebih aman, efisien, dan terorganisir. Green Light juga ngebantu polisi-polisi mengatur persimpangan yang sibuk.
Lo tau gak sih, peneliti lain juga udah mikir cara canggih buat lebih prioritasin bus dan sepeda, biar transportasi yang lebih ramah lingkungan jadi lebih menarik. Nah, kayak yang kita liat dari proyek-proyek dan studi-studi ini, bahkan perbaikan kecil bisa bikin perbedaan gede kalo lo bayangin berapa banyak orang yang tiap hari jalan-jalan di jalan raya.
Source: ScienceAlert
Baca juga: Perbedaan Jalanan Jakarta di Weekday vs Weekend
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
