Gelaran All England 2023 udah rampung. Kabar baiknya, wakil Indonesia dari ganda putra, sukses bawa pulang piala.
Adalah pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang jadi kampiun. Pasangan dengan nama panggung FajRi ini menang atas seniornya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Adapun, kemenangan FajRi didapatkan via dua gim langsung. Unggulan pertama di turnamen All England 2023 ini menang dengan skor 21-17 dan 21-14.
Baca Juga: 7 Tanda Pasangan Lo Melakukan ‘Emotional Cheating’
Atas hasil ini, FajRi mengukir sejarah untuk jadi yang pertama meraih gelar di All England. Tahun lalu, mereka sempet ikut juga cuma kalah di babak awal.
Sementara buat Ahsan/Hendra, mereka untuk kali kedua secara beruntun gagal ke meraih juara. Soalnya, tahun lalu, The Daddies yang sempet ke final, juga kalah.
Ada Momen Cedera di Laga Final Ganda Putra
Duel FajRi vs The Daddies sejatinya berjalan mulus-mulus aja. Di gim pertama, kejar mengejar angka sempet kesaji di Birmingham Arena.
Sampailah pada akhir gim kedua. Saat FajRi tinggal selangkah lagi menyudahi gim tersebut, Ahsan kemudian enggak kuat buat ngelanjutin pertandingan.
Dari layar kaca, Ahasan rada meringis kesakitan dan megangin lutut kirinya. FajRi, Hendra ama staf medis All England coba mengobservasi cedera yang dialami sama Ahsan dan bikin laga sempet ketunda beberapa menit.
Ahsan Tetep Ngelanjutin Pertandingan
Pertandingan di gim kedua udah match poin. Di situasi ini, FajRi lagi unggul 20-14, artinya 1 poin lagi bikin mereka bisa ngerebut gelar.
Yang jadi soal, Ahsan lagi cedera dan buat bangun aja susah. Cuma, pemain berusia 36 tahun itu tetep kekeuh ngelanjutin match sampe kelar.
Aksi Ahsan langsung dapet tepuk tangan dari penonton. Dan pas Fajar ngelakuin serv, Ahsan sempet balikin dan dibalikin lagi. Cuma, si Baba Ahsan ini milih untuk enggak ngebalikin untuk kali kedua dan akhirnya FajRi menang 21-14.
Aksi Ahsan Langsung Nyedot Atensi
Aksi heroik Ahsan emang patut dicungin jempol. Meski udah cedera, doi enggak mau ngalah begitu aja.
Sikap fairplay Ahsan kemudian disebut sebut jadi panutan olahragawan Indonesia dan dunia. Meski udah tau enggak bakal menang, Ahsan ngajarin kita semua kalo perjuangan buat raih medali kudu sampe titik darah penghabisan.
Komentar Para Pemenang
Fajar
Hari ini terlihat Ahsan/Hendra kelelahan, dalam arti sejak babak delapan besar dan semifinal selalu bermain rubber game dan sangat alot jadi mungkin kondisi mereka kurang fresh dan fit. Tadi beberapa kali kami coba bermain speed dan power dan mereka kewalahan.
Gelar ini luar biasa buat kami terutama saya karena sebelum berangkat banyak rintangan yang saya lalui. Pulang dari Kejuaraan Asia Beregu di Dubai saya ada cedera pinggang dan sempat masuk rumah sakit. Waktu latihan ada dua minggu tapi saya efektif hanya latihan satu minggu. Cukup mengganggu persiapan makanya sedikit tidak menyangka bisa juara.
Terima kasih untuk PBSI, pelatih dan tim medis yang sudah selalu percaya kepada saya walau saya tidak dalam kondisi 100%.
Menurut saya, setiap pertandingan itu penting tapi kami senang bisa menyabet dua gelar Super 1000 tahun ini. Selanjutnya kami target di kejuaraan Asia dan selanjutnya Kejuaraan Dunia.
Rian
Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah bisa bermain dengan lancar dan tanpa cedera. Perasaannya luar biasa senang tapi di satu sisi kami sedih juga karena di poin-poin akhir bang Ahsan sempat cedera. Semoga bang Ahsan segera pulih dan bisa kembali berkompetisi nantinya.
Sangat luar biasa bisa juara di sini, saya sampai tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Juara ini saya persembahkan untuk semua yang sudah dukung terutama PBSI, keluarga saya, pacar saya dan pelatih. Gelar ini buat kalian semua.
Dukungan orang-orang terdekat membuat kami bisa bangkit dan sampai di titik ini. Mereka selalu ada untuk kasih motivasi dan yang harus diingat setelah juara ini kami bukan siapa-siapa lagi jadi harus tetap berjuang lagi dan terus memberikan yang terbaik.
Baca Juga: 5 Cara Bikin Penjaga Warung Marah
Komentar dari Runner-Up
Hendra
Dari segi fisik terus terang kami capek, kondisinya tidak bisa balik lagi setelah menjalani pertandingan perempat final dan semifinal kemarin. Tapi hari ini Fajar/Rian bermain bagus, tidak mudah mati dan sangat safe. Kami tidak bisa maksimal. Selamat untuk Fajar/Rian, semoga ini bisa menjadi bekal mereka ke depan.
Saya belum tahu seberapa parah cedera Ahsan, tadi coba ditekuk-tekuk lutut kirinya memang agak sakit tapi kami memutuskan untuk lanjut dulu karena sudah poin 20 juga. Kalau retired, menyerah saat tinggal satu poin lagi rasanya kan tidak enak.
Kami tidak menyangka bisa kembali ke final. Kami bersyukur walau kalah di final tapi kami masih bisa memberikan perlawanan kepada pemain-pemain muda.
Writer: Alan Kusuma