Baru-baru ini, dunia media sosial lagi dihebohkan dengan video syur seorang guru dan siswi di daerah Gorontalo, Sulawesi Utara. Video ini tentu saja langsung mendapat perhatian warganet karena melibatkan anak dibawah umur. Banyak warganet yang menyebut siswi tersebut merupakan korban dari child grooming.
Well, MinKuy enggak mau bahas kasus asusilanya, melainkan MinKuy mau bahas soal fenomena ‘child grooming’ yang lagi ramai dibicarakan warganet di dunia maya.
Apa itu Child Grooming?
Halodoc
Child grooming adalah tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kontrol atas seorang anak atau remaja dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka secara fisik, emosional, hingga seksual.
Pelaku grooming biasanya akan memikat korbannya dengan berbagai cara, seperti memberikan hadiah, perhatian khusus, atau bahkan ancaman.
- Proses grooming biasanya dilakukan secara bertahap dan terencana guys. Berikut adalah tahap-tahap umumnya:
- Memilih Target: Pelaku akan mencari anak yang rentan, misalnya anak yang merasa kesepian, memiliki masalah keluarga, atau mudah percaya.
- Membangun Kepercayaan: Pelaku akan berusaha membangun hubungan yang dekat dengan anak dengan cara memberikan perhatian, pujian, atau hadiah.
- Mengisolasi Korban: Pelaku akan berusaha mengisolasi korban dari lingkungan sosialnya, seperti keluarga atau teman-teman.
- Manipulasi: Pelaku akan memanipulasi korban agar merasa bersalah, takut, atau terikat pada mereka.
- Eksploitasi: Setelah berhasil mengendalikan korban, pelaku akan melakukan eksploitasi seksual atau bentuk eksploitasi lainnya.
Tanda-Tanda Child Grooming
dok. chimsa UGM
Fenomena child grooming ini enggak terjadi begitu saja guys, biasanya akan ditandai beberapa ciri pada anak, seperti berikut:
1. Perubahan Perilaku Anak: Anak menjadi tertutup, murung, atau menarik diri dari teman-teman dan keluarga.
2. Menerima Hadiah yang Tidak Jelas Asalnya: Anak mendapatkan hadiah atau uang dari orang yang tidak dikenal atau tidak seharusnya memberikan hadiah.
3. Rasa Takut atau Cemas yang Tidak Beralasan: Anak menunjukkan rasa takut atau cemas yang tidak biasa, terutama saat bersama orang tertentu.
4. Rahasia: Anak memiliki rahasia yang tidak ingin diungkapkan kepada orang tua atau orang terdekat.
5. Perubahan Tiba-Tiba dalam Minat atau Hobi: Anak tiba-tiba memiliki minat atau hobi yang tidak biasa atau tidak sesuai dengan usianya
Dampak Child Grooming
Fenomena child grooming ini tentunya sangat berbahaya guys dan bisa berdampak buruk pada kondisi mental anak. Berikut dampaknya:
- Trauma Psikologis: Korban sering mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma.
- Gangguan Hubungan Sosial: Korban sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
- Perilaku Berisiko: Korban cenderung terlibat dalam perilaku berisiko, seperti penyalahgunaan narkoba atau alkohol.
- Kesulitan dalam Kehidupan Dewasa: Pengalaman traumatis akibat grooming dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan dewasa korban.
Penting untuk diingat bahwa child grooming adalah kejahatan serius yang dapat merusak kehidupan anak. Sebagai orang dewasa, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi anak-anak dari ancaman ini.
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.