Apa Saja Jenis Boundaries dan Gimana Cara Menetapkannya?

Kalcer 02 Juli 2024 • 11:00

Editor: Inggita Widia

cover
Istimewa

Pernah gak sih lo ngerasa kayak udah capek banget dibebanin sama permintaan orang lain? Atau lo sering ngerasa gak nyaman sama perlakuan orang lain ke lo? Nah, kalo iya, lo mungkin perlu belajar buat ngebangun boundaries.

Boundaries itu ibarat batas tak kasat mata yang lo ciptakan buat melindungi diri lo dari orang lain. Batasan ini bisa dalam bentuk fisik, emosional, seksual, material, waktu, dan intelektual. Sini, gue bahas satu-satu ya.

Baca juga: Bukan FOMO, Apa Itu FOPO & Dampaknya Buat Mental Health?

 

1. Batasan fisik

jenis boundaries

Batasan fisik ini ibarat benteng pertahanan tubuh lo. Lo berhak menentukan siapa yang boleh menyentuh lo, seberapa dekat mereka boleh dengan lo, dan bagaimana mereka boleh memperlakukan tubuh lo.

Contoh:

  • Lo gak mau dipeluk saat pertama kali ketemu orang baru. Bilang aja ke mereka, "Eh, maaf ya, gue gak terbiasa dipeluk pas kenalan. Gimana kalo kita salaman aja?"
  • Lo butuh ruang sendiri saat di rumah. Jelaskan ke keluarga lo bahwa lo butuh waktu untuk sendiri dan gak mau diganggu.
  • Lo gak mau barang-barang pribadi lo dipinjamkan ke orang lain. Kalo ada yang mau minjem barang lo, bilang aja, "Maaf ya, gue lagi butuh barang ini sekarang. Gimana kalo lain kali aja?"

 

2. Batasan emosional

jenis boundaries

Lo berhak untuk merasakan dan mengekspresikan emosi lo dengan bebas. Lo juga berhak untuk menentukan bagaimana orang lain memperlakukan lo secara emosional.

Contoh:

  • Lo gak mau dimarahin atau dibentak. Kalo ada yang ngomel-ngomel ke lo, bilang aja dengan tenang, "Gue gak suka denger lo ngomong kayak gitu. Bisakah kita bicarakan ini dengan baik-baik?"
  • Lo gak mau curhat masalah pribadi ke semua orang. Gak semua orang perlu tau masalah pribadi lo. Pilihlah orang yang lo percaya untuk curhat.
  • Lo gak mau dipaksa untuk melakukan sesuatu yang gak lo suka. Lo berhak untuk menolak permintaan orang lain, asalkan lo menyampaikannya dengan sopan.

 

3. Batasan seksual

jenis boundaries

Tubuh lo adalah milik lo dan lo berhak untuk menentukan apa yang boleh dan gak boleh dilakukan dengan tubuh lo.

Contoh:

  • Lo gak mau dicium atau disentuh tanpa persetujuan lo. Jelasin ke pasangan lo bahwa lo gak nyaman disentuh di bagian tertentu.
  • Lo gak mau berhubungan seks sebelum menikah. Komunikasikan kepada pasangan lo tentang prinsip lo dan jangan ragu untuk mengatakan "tidak" jika lo belum siap.
  • Lo gak mau ngeliat foto atau video porno tanpa persetujuan pasangan lo. Saling menghormati privasi dan minat seksual masing-masing.

Baca juga: Kenali 4 Tipe Attachment Styles dalam Hubungan, Ada yang Relate?

 

4. Batasan Material

jenis boundaries

Lo berhak untuk menentukan bagaimana barang-barang pribadi lo diperlakukan dan bagaimana lo menggunakan uang lo.

Contoh:

  • Lo gak mau ngasih utang ke orang lain. Kalo ada yang minjem uang ke lo, lo boleh bilang, "Maaf ya, gue lagi gak ada uang sekarang."
  • Lo gak mau barang-barang lo dirusak. Jelaskan ke orang lain bahwa lo menghargai barang-barang lo dan minta mereka untuk berhati-hati.
  • Lo gak mau diajak belanja melebihi budget lo. Coba tegas sama diri sendiri dan jangan tergoda untuk membeli barang yang gak lo perlukan.

 

5. Batasan Waktu

jenis boundaries

Lo berhak menentukan bagaimana lo ingin menggunakan waktu lo. Lo berhak untuk memiliki waktu untuk diri sendiri, istirahat, dan bersenang-senang.

Contoh:

  • Lo gak mau diganggu saat jam istirahat lo. Matikan notifikasi hp lo dan fokuslah pada waktu istirahat lo.
  • Lo gak mau lembur setiap hari. Jelaskan ke atasan lo bahwa lo punya batasan waktu kerja dan minta mereka untuk menghormatinya.
  • Lo gak mau selalu ngecek email atau chat pekerjaan di luar jam kerja. Atur waktu khusus untuk bekerja dan hindari tergoda untuk mengecek pekerjaan di luar waktu tersebut.

 

6. Batasan Intelektual

jenis boundaries

Lo berhak untuk memiliki pendapat dan keyakinan lo sendiri. Lo juga berhak untuk didengarkan dan dihormati.

Contoh:

  • Lo gak mau pendapat lo diremehkan. Jelaskan dengan tenang kalo lo punya alasan sendiri untuk berpendapat seperti itu.
  • Lo gak mau dipaksa buat ikuti pemikiran orang lain. Lo berhak buat punya pemikiran lo sendiri, meskipun berbeda dengan orang lain.
  • Lo gak mau dibodoh-bodohin. Kalo ada yang mencoba merendahkan atau meremehkan intelektual lo, tunjukkan bahwa lo gak gampang dibodohin.

Membangun boundaries emang gak selalu mudah, tapi percayalah, ini penting banget biar kesehatan mental dan hubungan yang sehat. Lo berhak untuk merasa nyaman dan dihormati. Jadi, jangan ragu untuk mulai membangun boundaries dan rasakan manfaatnya dalam hidup lo.

 

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?