Asal-usul “Created by the Poor Stolen by the Rich” dari Citayam Fashion Week

Kalcer 25 Juli 2022 • 15:47

Editor: Kuy

cover
Tribun Images

Yang namanya lagi hype, pasti selalu ada aja yang baru dari Citayam Fashion Week. Eh, tapi kok netizen jadi rame-rame nulis created by the poor stolen by the rich ya? Ada apa sih?

 

Tenor/ashLILeBabe

 

Baca juga: Cek 4 Fakta Orang Indonesia Malas Jalan Kaki di Mata Dunia, padahal…

Oke, sebelum gue jelasin soal istilah itu, gue kasih pengantar sedikit ya. 

Lo semua pada tau kan, Citayam Fashion Week berawal dari aktivitas anak-anak satelit Jakarta (Citayam, Depok, Bojong Gede, Bekasi dkk) yang sekadar pengin cari tongkrongan dengan akses mudah dan murah.

Kawasan Stasiun Sudirman dan Dukuh Atas jadi tempat paling ideal karena ada akses KRL langsung.

Tenor/masoncarr2244

Belakangan, kawasan ini makin rame dan jadi ajang orang-orang berekspresi buat berkarya atau fashion show di zebra cross. Yang tadinya cuma anak-anak Citayam-Depok TikTokan doang, sekarang selebgram dan artis-artis papan atas ikut ngeramein SCBD. 

Baca juga: Akhlakless, Kalau Lo Lakuin Ini di Nikahan Orang

Apakah itu sebuah kabar baik? Tentu dong! Kapan lagi ada street fashion mejeng di SCBD kan!

Tenor/Bidzina

Tapi, ketika maknanya bergeser jadi ajang bisnis, komersialisme dan kapitalisme, apakah itu jadi kabar baik buat semua orang? Hmmm, belum tentu. 

Sekarang kita bahas istilah "created by the poor, stolen by the rich" ya. Kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia, istilah itu punya arti: diciptakan oleh orang-orang miskin, dicuri oleh orang-orang kaya. 

Instagram/@paula_verhoeven

Baru-baru ini, Citayam Fashion Week didaftarkan menjadi sebuah brand oleh perusahaan Baim Wong dan Paula Verhoeven ke Kemenkumham alias dipatenkan. 

Nggak cuma Baim Wong, brand Citayam Fashion Week juga didaftarkan oleh pihak bernama Indigo Aditya Nugroho. Baim Wong bilang, ia dan istrinya pengin Citayam Fashion Week jadi ajang legal yang nggak musiman demi memajukan industri fashion Indonesia.

Instagram/@baimwong

Berujung Kritik…

Aksi ini menuai kritik banyak pihak. Sontak netizen ramai-ramai menulis "created by the poor, stolen by the rich". Citayam Fashion Week dinilai sebagai gerakan grass root yang nggak perlu ada ‘vendor’, karena fashion jalanan diciptakan oleh anak-anak itu sendiri. 

Baca juga: NIK Resmi Jadi Pengganti NPWP, Apa Dampaknya?

Istilahnya, kata netizen, biarkanlah Jeje, Bonge, Nadia, Kurma dan kawan-kawan aja yang handle urusan Citayam Fashion Week.

Instagram/@911jelicascalling

Nah, di pengantar terakhir tulisan ini, gue akan jelasin kalo istilah “created by the poor, stolen by the rich” itu punya sejarah yang sangat bermakna. Yup, istilah ini udah ada sejak 2017, datang dari olahraga pemersatu kalangan, sepak bola. 

Apa sih itu?

Dilansir VICE, istilah itu pertama kali dicetuskan oleh suporter sepak bola Tunisia, Club Africain. Di tahun 2017, Club Africain bertandang di laga persahabatan melawan klub Paris Saint Germain (PSG) asal Prancis. 

AFP/Fethi Belaid via Twitter @brfootball

 

Satu dunia gagal fokus karena di pertandingan itu, suporter Club Africain membentangkan poster gede banget bertuliskan "Created by The Poor, Stolen by The Rich". Foto ini diabadikan oleh wartawan AFP, Fethi Belaid.

Disinyalir, poster itu dibuat untuk menyindir bos PSG saat itu, Nasser Al-Khelaifi, yang tajir melintir. 

Ya… gimana nggak ya gaes, PSG kala itu hadir dengan format pemain-pemain mahal dan bertabur bintang dan digaji selangit. Masih mengutip VICE, sebagai klub Qatar berbasis di Paris, PSG kayak jadi representasi kekayaan luar biasa sepakbola di Eropa selama beberapa tahun terakhir. 

Tenor/CRGIF7

Berkat membeli pemain-pemain mahal dan investasi asing besar-besaran, popularitas PSG jadi melejit. 

Lanjut, di tahun 2021, poster-poster bertuliskan "created by the poor, stolen by the rich" kembali bertebaran. Banyak suporter dari klub-klub di Eropa memprotes ajang European Super League (ESL). 

Tenor/21Artist

ESL tuh semacam Champions League tandingan gitu deh. Awalnya. ESL digelar karena Champions League rugi fiansial gara-gara pandemi. Di tahun 2021, 12 klub Eropa papan atas: MU, Man City, Liverpool, Chelsea, Juventus, Tottenham Hotspur, Chelsea, Arsenal, Juventus, AC Milan, Inter Milan, Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid menginisiasi bikin ajang ESL demi memulihkan krisis.

Tenor/rgb929

Tapi, ajang ini dikritik banyak pihak. Soalnya, Champions League dan Europe Leauge yang udah berlangsung puluhan tahun masa mau ditinggal gitu aja? Apalagi, tim-tim yang ikut ESL cuma klub-klub elite nan kaya.

Tapi, belum sampe dimulai ajang ini, klub-klub Inggris resmi mundur, dan ajang pun batal. 

Well…

Tenor/GURTYGIRL

Ibaratnya, sepak bola yang tadinya olahraga tanpa kelas, tanpa memandang si kaya dan si miskin, dibesarkan oleh kalangan bawah, lalu dicuri oleh ‘sistem’, dicuri oleh orang-orang elite dan kaya. 

Tanpa perlu gue jelasin hubungannya, udah paham kan kenapa orang-orang pada nulis"created by the poor, stolen by the rich" buat Citayam Fashion Week?

~Slebew  

Why don't you check this?