Studi: Laki-laki Lebih Mudah Patah Hati Dibanding Perempuan

Kalcer 19 Agustus 2024 • 07:00

Editor: Inggita Widia

cover
Shutterstock

Ayo kita main tebak-tebakan, menurut lo kalo ada pasangan putus, siapa yang paling patah hati? Laki-laki atau perempuan? Kalo diliat-liat, kayaknya mah perempuan lebih gampang patah hati karena mereka pasti lebih ‘keliatan’ galau-nya.

Tapi, ada artikel dari Times of India yang bilang kalo ternyata laki-laki lebih gampang merasakan sakit hati dan kecewa setelah putus dibanding perempuan. Kenapa bisa gitu, ya?

Baca juga: Penjelasan Ilmiah Laki-laki Lebih Manja Saat Sakit Dibanding Perempuan

Studi yang dipublish di Journal of Social and Personal Relationships nyebut kalau laki-laki sering kali ngerasa lebih tertekan dan kecewa karena ekspektasinya yang nggak sesuai dengan kenyataan setelah putus cinta. 

Katanya, laki-laki lebih rapuh secara emosional dan cenderung butuh bantuan waktu hatinya lagi hancur. Beda sama perempuan yang bisa lebih jago ngatur perasaannya dan menghadapi putus cinta dengan lebih tenang.

Ternyata, walaupun perempuan lebih menderita pas putus cinta, mereka juga lebih cepat move on. Ini diungkapkan dalam penelitian Craig Morris, profesor antropologi di Binghamton University, yang nyebut kalau perempuan lebih menderita saat putus cinta, tapi mereka bisa lebih cepat sembuh dan siap melanjutkan hidup dibanding laki-laki.

Jadi paham sampe sini, ya. Laki-laki lebih susah move on daripada perempuan.

Baca juga: Studi: Perempuan Lebih Bahagia Jomblo Dibanding Laki-laki, Emang Iya?

 

Dilansir dari Bustle, ada beberapa hal tentang move on yang perlu lo tau:

1. Perempuan lebih emosional dan sakit secara fisik

Studi yang melibatkan 5.705 orang ini menemukan kalo rasa sakit emosional perempuan mencapai 6.84 di skala 1 sampai 10, sementara laki-laki 6.58. Untuk rasa sakit fisik, perempuan rata-rata 4.21 dan laki-laki 3.75. Walaupun bedanya nggak jauh, tapi statistik ini cukup menunjukkan kalau perempuan lebih tersakiti.

2. Laki-laki lebih sering dicampakkan

Meskipun putus cinta bikin siapapun sakit hati, perempuan lebih sering jadi pihak yang mencampakkan. Studi menemukan bahwa 70% kasus perceraian dimulai oleh perempuan, karena mereka merasa lebih kehilangan kalo tetap bersama orang yang salah.

3. Perempuan lebih dapat manfaat dari putus

Perempuan lebih mungkin buat ninggalin hubungan yang nggak berhasil dan move on sepenuhnya. Mereka juga jadi lebih selektif dalam memilih pasangan baru. Sedangkan laki-laki mungkin menderita lebih lama, bahkan laki-laki belum tentu udah bisa move on walaupun udah punya pacar baru.

Jadi, jangan heran kalau lo atau orang di sekitar lo ngerasa putus cinta itu beneran bikin sakit hati yang dalam. Ternyata, laki-laki dan perempuan punya cara yang berbeda dalam menghadapi patah hati.

Baca juga: Kenapa Gen Z Pikir Kalo Laki-laki Harus Selalu Jadi Pemimpin Dalam Sebuah Hubungan?

 

 

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?