Lagi-lagi, di negeri tercintaku ini ada kasus pembulian. Tapi kali ini yang dibully adalah siswa SD berumur 12 tahun. Miris gak sih?
Anak laki-laki yang jadi korban bully ini bernama Fatir Arya Adinata, siswa SD di SDN 09 Jatimulya, Bekasi. Sayangnya, pembulian ini berakibat fatal buat Fatir. Kaki Fatir harus diamputasi karena mengalami kanker tulang akibat dari benturan keras yang dia alami.
Kata Dokter, pemicu dari kanker ini emang karena terjatuh dan kena benturan. Jadi, waktu itu si Fatir diselengkat sama temannya saat mau jajan di sekolah. Fatir yang terjatuh kemudian diejek sama teman-temannya. Kejadian ini terjadi sekitar bulan Februari 2023.
Akibat dari terjatuh, kaki Fatir memar dan sakit. Tapi setelah berhari-hari, kondisi kakinya malah gak membaik. Ya udah, orang tua Fatir ngebawa anaknya ke klinik, lalu pindah ke rumah sakit karena gak kunjung membaik juga.
Setelah melalui pemeriksaan di rumah sakit, dokter mendiagnosa adanya infeksi di kaki Fatir. Pemeriksaan ini terjadi lumayan panjang, Fatir sempat demam, nyeri hebat, masuk HCU, dan gak bisa diajak ngomong karena pengaruh obat.
Hiks, kasian :(
Long story short, di bulan Agustus 2023, dokter menyarankan Fatir harus operasi amputasi kaki karena kesehatannya yang terus menurun. Eits, sabar, jangan marah-marah dulu disini. Lo harus liat kesaksian dari pihak sekolah.
Baca juga: Calon Dokter Dibully Senior: Dijadikan Pembantu Hingga Dipaksa Patungan Sewa Rumah
Respon dari sekolah Fatir
“Bercyandaaa… bercyandaaa…” Kira-kira, kemungkinan kayak gitu lah responnya.
Ibu dari Fatir, Diana, mendatangi pihak sekolah dan minta dipertemukan sama keluarga pelaku. Tapi, menurut beberapa sumber berita, justru pihak sekolah meremehkan kejadian bullying ini. Mereka menganggap ini cuma bercandaan antar teman.
Wakil Kepala Sekolah SDN 09 Jatimulya membantah adanya bullying di sekolah tersebut, dia hanya bilang kalo ini adalah bercandaan aja dan udah biasa terjadi.
Nah, di sini, waktu dan tempat dipersilahkan…
Padahal, menurut kesaksian ibu Fatir, anaknya sering diejek dengan sebutan ‘anak mama’, dan juga suka dibilang sok kegantengan. Tapi Wakil Kepala Sekolah tetep kekeh bilang, “Hanya candaan biasa dan kalo bullying sepertinya tidak ya,”
Karena pernyataannya ini, banyak yang minta Wakil Kepala Sekolah tersebut buat dipolisikan karena ‘crime of mission’, dan biar para guru gak mengabaikan tindakan bullying.
Hmm, kalo menurut lo gimana nih?
Baca juga: Kisah Seorang Siswa SD yang Pindah Sekolah ke SLB Karena Dibully
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
