Calon Dokter Dibully Senior: Dijadikan Pembantu Hingga Dipaksa Patungan Sewa Rumah

Kalcer 21 Juli 2023 • 13:43

Editor: Inggita Widia

cover
Getty Images

Kasus bully gak dimana-mana ada aja muncul mulu. Para senior ini ada masalah apasih sama juniornya? Di kampus, di sekolah, di tempat kerja, sampe di rumah sakit aja ada kasus pembullyan.

Pengen w tampol rasanya hih.

Dilansir dari beberapa sumber, pembullyan calon dokter ini terjadi oleh dokter senior ke calon dokter spesialis setelah mereka menerima Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). 

Dibullynya bukan dalam bentuk kekerasan fisik ya, mereka lebih diperas secara finansial. Ada yang disuruh ngumpulin uang dengan jumlah jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta. Uangnya dipake buat kebutuh pribadi senior kaya sewa rumah, sewa lapangan dan sepatu olahraga, dan makan malam.

Ada juga senior yang minta terang-terangan dibeliin iPad terbaru, minta dibuatin studio podcast, minta dibellin kamera mahal. Bahkan ada kasus calon dokter ini diminta beliin tiket kereta/pesawat buat dokter senior dan keluarganya. 

Naasnya, kasus bully ini udah ada sejak puluhan tahun lalu sebagai ‘tradisi’ di pendidikan kedokteran di pendidikan dokter umum, internship, dan pendidikan dokter spesialis.

Baca juga: 5 Rekomendasi Hotel Murah di Jakarta, Bisa Netflix dan Gak Ngabisin Gaji

 

Buat “Pembentukan Karakter”

calon dokter dibully senior

Sama nih kayak kasus bully berkedok ospek di sekolah, alasan para senior itu katanya buat ngebentuk karakter dan buat nguatin mental mereka. Hilih. 

Dokter senior beranggapan kalo dokter-dokter muda harus dibentuk karakternya biar jadi dokter yang tangguh. Ya iya sih, setiap profesi harus dibentuk karakternya biar gak lemah, tapi gak dalam bentuk pembullyan, kekerasan, dan pemerasan.

Dilansir dari CNBC, Menkes bilang kalo calon dokter dan para orang tuanya sering ngadu tentang kasus pembullyan ini. Tapi, sebenarnya sebagian besar rumah sakit enggan mengakui kasus pembullyan yang terjadi di lingkungan mereka.

Baca juga: Privacy is Number One! 5 Restoran di Jakarta Selatan yang Ada Private Room

 

Kemenkes ambil tindakan

calon dokter dibully senior

Yaiyalah, jelas Menkes gak bisa diam aja. Mereka berniat menghapus tradisi bully ini dilingkungan dokter dan rumah sakit. 

Kemenkes bikin situs web dan hotline buat para korban bully di rumah sakit. Sistem laporan bullying di rumah sakit bisa diakses lewat www.perundungan.kemkes.go.id dan hotline 0812-9979-9777. Tenang, laporan yang masuk langsung masuk ke Inspektorat Jenderal Kemenkes. 

Terus, dokter yang membully juga akan dapat sanksi tegas. Dilansir dari Detik, Kemenkes menerbitkan Instruksi Menteri Kesehatan (IMENKES) RI Nomor HK.02.01/Menkes/1512/2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Perundungan Terhadap Peserta Didik pada Rumah Sakit Pendidikan di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Ada 3 jenis sanksi yang akan diberikan ke dokter tukang bully. 

  • Sanksi ringan berupa teguran tertulis
  • Sanksi sedang berupa skorsing selama jangka waktu 3 (tiga) bulan
  • Sanksi berat berupa penurunan pangkat satu tingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan, pembebasan dari jabatan, pemberhentian sebagai pegawai rumah sakit, dan/atau pemberhentian untuk mengajar.

Kalo yang melakukan bully adalah pimpinan rumah sakit, sanksi mereka juga akan ditambah menjadi penurunan pangkat yang lebih rendah.

Baca juga: Kata Studi, Fans Kpop Adalah Netizen yang Sering Membully

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?