Baru-baru ini, ada permintaan unik nih dari Suku Baduy di Banten. Warga Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, meminta sinyal internet di wilayah mereka dimatikan aja. Permintaan ini disampaikan lewat surat yang dikirim ke Bupati Lebak.
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Desa Kanekes, Saija. Termuat dua poin permohonan dalam surat tersebut, yakni:
Poin pertama adalah permohonan penghapusan sinyal internet, atau mengalihkan pemancar sinyal (tower), agar enggak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah, sehingga Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet).
Poin kedua adalah permohonan untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.
Baca juga: Bukan Cuma Pacar yang 24/7, 3 Hotel di Jakarta Ini Juga Bisa Check In 24 Jam
PMB-BRIN
Dilansir dari Kompas.com, surat permohonan tersebut dibuat berdasarkan hasil musyawarah antar Barisan Kolot di Baduy. Mereka enggak setuju dengan adanya dua tower sinyal internet yang memancar langsung ke Tanah Baduy.
Kepala Desa Kanekes, Seija, mengungkapkan kalo saat ini banyak warganya, terutama Baduy Luar yang memiliki smartphone dengan akses internet.
Menurutnya, adanya akses sinyal internet terutama di wilayah Baduy Dalam bisa berdampak negatif. Kemudahan mengakses berbagai aplikasi dan konten yang enggak mendidik serta bertentangan dengan adat bisa merusak generasi penerus di Baduy
“Usulan ini dibuat bertujuan sebagai upaya dan usaha kami pihak lembaga adat untuk memperkecil pengaruh negatif dari penggunaan terhadap warga kami,” kata Saija.
Beliau juga berharap permohonan penghapusan sinyal internet ini diprioritaskan untuk wilayah Baduy Dalam dulu. Fyi guys, wilayah Baduy Dalam meliputi tiga kampung Cikeusik, Cibeo di Cikartawana.
Baca juga: A to Z: Tawuran Massa di Taman Siswa Jogja, Ini Pemicunya!
Sementara itu, akses sinyal internet masih dibutuhkan di Baduy Luar untuk keperluan bisnis dan komunikasi dengan pemerintah.
“Kalau di luar kan banyak yang usaha, jadi masih dibutuhkan untuk bisnis online,” kata Seija.
Permohonan ini akhirnya didukung penuh oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahyadin.
Menurutnya, permohonan penghapusan sinyal internet ini bisa jadi gebrakan baru untuk mempertahankan kearifan lokal dan menjaga kemurnian Suku Baduy. Tapi tetap aja, permohonan ini perlu dibahas dulu dengan stakeholder terkait.
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.