Today I Learned: Tren Fashion Korea Selatan dari Hanbok hingga Era K-Wave

K-wave 21 November 2022 • 07:00

Editor: Inggita Widia

cover
Freepik.com

Buat lo para penggemar kpop atau penikmat kdrama pasti suka ngeliat artis-artis Korea terus mikir kalo mereka ini keren banget. Iya kan? Ngakuuu!

Sebenarnya selain wajahnya yang emang cakep, penampilan mereka juga didukung sama gaya fashion yang keren. Korea punya gaya fashion yang simple tapi elegan, ditambah juga karena idol-idol Korea yang pake, akhirnya fashion Korea banyak disuka sama semua orang dan bahkan dijadiin trendsetter. 

Tapi sebelum jadi trend yang kayak sekarang, Korea punya sejarah panjang dari perkembangan fashion loh. Kita intip, kuy!  

Baca juga: Today I Learned: Sumpah Serapah Orang Korea Kalo Lagi Sambat, Feels Like Drakor!


Flowering Period (1876 - 1910):  Traditional Hanbok

Source: The Korea Times

 

Sebelum kenal budaya barat, di era Joseon ini masyarakat Korea pake pakaian tradisional yang kita sebut dengan Hanbok. Mungkin lo udah tau, soalnya banyak drama Korea yang berlatar belakang era Joseon mengenakan Hanbok.
Sedangkan buat para menteri istana di masa pemerintahan Raja Danbal pada tahun 1895, mereka pake jas dan Kaisar Gojong memperkenalkan topi sutra dan mantel halo, yang menandai perubahan besar dalam budaya pakaian Korea.

 

Era Kolonial Jepang (1910 - 1945): Larangan Mengenakan Hanbok 

Source: Chosun.com

Selama Perang Dunia, Jepang menduduki Korea dan ngelarang semua hal yang berkaitan sama budaya Korea. Dari bahasa sampe pakaian. Dengan pelarangan hanbok, orang Korea memakai pakaian putih buat nunjukin hancurnya semangat orang Korea.

 

Pembebasan, Setelah Perang Korea (1945 - 1950): Pasca-Perang

Source: Chosun.com

 

Korea akhirnya dibebaskan pada tahun 1945, orang-orang nunjukin dukungan mereka terhadap budaya Korea dengan pake hanbok, mereka juga memprotes kontrol yang secara resmi dimiliki Jepang. Tapi, AS ngirim jas sebagai bentuk bantuan pakaian selama perang berlangsung. Seiring berjalannya waktu jas mau nggak mau jadi tren mode yang populer di jaman itu.

 

Budaya Fashion Dress di tahun 1950 – 1960an 

Source: Medium.com

 

Di tahun 1953, impor Nylon berkemban pesat di Korea. Semua pakaian dari formal sampe non-formal berbahan dasar nilon. Nggak lama kemudian, Myeongdong, jadi tujuan fashion nomor satu. Mulai dari rok ketat, high heels, stocking, jas, celana, dan mantel. Siapa pun yang pake salah satu tren mode bisa dianggap sebagai orang yang modis.

Di bulan Desember 1954, International Western Clothing Company dibuka di Seoul dan nyediain pendidikan fashion pertama di Korea Selatan. Pasar yang didedikasikan untuk fashion, kayak Pasar Namdaemun Seoul dan Pasar Dongdaemun, berkembang pesat dan memproduksi pakaian mereka sendiri. 

Sekitar tahun 1960an adalah waktu di mana fashion gaya barat mulai ngasih dampak yang besar buat Korea. Setelan overfit, clutch, gloves, dan miniskirt jadi semakin populer. Periode ini nggak cuma nandain perubahan tren fashion, tapi juga transisi di mana orang-orang mulai aktif mengekspresikan diri lewat pakaian.

 

1970s "Hippie" Fashion

Source: Creatip.com

 

Di tahun ini, Korea lagi ngalami perlambatan pertumbuhan industri fashionnya. Tapi di saat yang bersamaan, sama kayak banyak negara lainnya, fashion hippie juga populer di Korea. Remaja laki-laki Korea mulai manjangin rambutnya. Tren fashion androgini nyebar luas dengan celana cutbray, sepatu platform, bell bottom, dress shirt, dan t-shirt. Sepanjang tahun ini, susah buat  membedakan tren fashion laki-laki dan perempuan.

 

1980s Disco Fashion

Source: herald,.com

 

Kalo lo nonton salah satu drama korea paling populer, Reply 1988, kira-kira kaya gitulah trend fashion di Korea saat itu. Mereka punya gaya retro dan casual secara bersamaan sebagai bentuk mengekspresikan diri di luar seragam sekolah mereka.

Di tahun 1983, fashion 'punk' juga jadi popular. Tampilannya makin beragam. Dari penampilan punk fashion yang kumuh sampe fashion yang mewah. Secara khusus, celana jadi populer banget, terutama disko dan celana lebar.

 

1990s Hip-Hop Fashion

Source: Detik.com

 

Saat ini, ekonomi Korea lagi booming, jadi banyak orang yang habisin uangnya buat fashion. Apalagi kalo ada selebriti yang pake fashion tertentu, langsung jadi trend di seluruh Korea. Contohnya, penyanyi Seo Taiji and Boys yang waktu itu sering pake pakaian oversized dan bucket hat yang menarik perhatian warga Korea. Sejak awal 1990-an, beberapa designer mulai berekspansi ke luar negeri, dan di tahun 1990, mereka mendirikan kelompok mode seperti SFAA dan NWS pada tahun 1992.

 

2000s Color and Print Pants

Source: Wowkeren,com

 

Tahun 2000-an, fashion jadi nggak bisa diprediksi. Orang-orang mau tampil menonjol, makanya mereka pake semua pakaian yang jauh dari kata tradisional.  Selama waktu ini, Kota fashion Dongdaemun berkembang pesat akibat dari penjualan online yang ngebentuk fashion culture sendiri di internet. Orang-orang nggak harus pergi langsung buat beli baju.

 

2010s Bring Individuality

Tahun 2010 semua orang pake pakaian sesuai dengan individualitasnya masing-masing. Terlepas dari jenis kelamin, mereka udah nemuin cara buat mengekspresikan diri lewat fashion. Banyak yang nggak peduli tentang tren, yang penting mah nyaman pas dipake.

 

Source: Instiz.com

 

Source: https://thumb.mt.co.kr/

 

Di kalangan mahasiswa, mereka suka pake celana pendek warna mint buat kegiatan sehari-hari. Bahkan pakaian olahraga pun nggak cuma hanya dipake pas di gym tapi mereka pake sebagai fashion sehari-hari. Orang-orang nggak lagi pake pakaian oversized di tahun ini.

 

Fashion with Sophistication and Comfort in the 2020s

Source: Popbela.com

 

Di tahun ini, Korea mulai kombinasiin antara gaya fashion dan kenyamanan. Tahun ini juga merupakan periode di mana Korea nggak Cuma ngikutin tren dari negara lain, tapi juga membuat trennya sendiri.

Source: Chosun.com


Banyak orang yang pake setelan jas dan warna neon. Dan di tahun 2021, kombinasi kemeja dan celana panjang high waist jadi lebih umum karena gampang dipadukan dan nyaman juga buat dipakai.

Source: Topstarnews

 

Baca juga: Kenapa Warga Korea Selatan Banyak yang Nggak Bahagia?

Why don't you check this?