Hampir semua orang pastinya pernah mengalami penolakan dalam hidupnya. Sebanyak apapun lo pernah mengalami hal tersebut, tetap aja penolakan itu rasanya sakit banget dan bikin kecewa. Tapi, menurut psikologi penolakan itu bagus buat kesehatan otak guys.
Mantan profesor psikologi dari Duke University, Mark Leary, mengungkapkan bahwa setiap orang pasti pernah mengalami penolakan berulang kali, baik dengan cara yang besar maupun kecil.
Alih-alih merasa malu tentang penolakan yang pernah lo alami, lebih baik lo melihat emosi tersebut sebagai tanda bahwa otak lo bekerja sebagaimana mestinya.
Baca juga: Karakteristik Zodiak Aries Wanita yang Bikin Mereka Beda
Menurut Leary, secara historis, rasa malu dan kecemasan yang datang dengan penolakan bisa menjadi alat yang berguna.
“Sepanjang evolusi manusia, diterima dan dimasukkan ke dalam kelompok, memiliki hubungan dengan orang lain sangat penting untuk kelangsungan hidup kita,” katanya.
Sebenarnya, fenomena penolakan seperti diasingkan dari suatu kelompok atau ditolak oleh calon pasangan udah ada sejak ratusan tahun lalu guys dan konsekuensinya pun jauh lebih besar daripada masa kini.
Tapi, tetap aja kita masih menganggap kalo penolakan itu sebagai ancaman bagi kesehatan. Hal ini karena ‘penolakan’ itu identik dengan emosi negatif.
“Emosi negatif adalah peringatan bahwa ada sesuatu yang mungkin merusak kesejahteraan kita,” kata Leary.
Maka dari itu, banyak orang masih menganggap kalo penolakan adalah ancaman yang bisa mengganggu kebahagiaan dan kesejahteraan. Padahal, menurut penelitian penolakan bagus untuk kesehatan otak manusia guys.
Menurut Leary, ketika lo menerima penolakan secara pribadi dari orang lain, pastinya lo akan merasa kesal dan kecewa. Dan, hal itu normal banget guys.
Misalnya, jika lo coba menelpon seseorang tapi enggak diangkat, jangan langsung menyimpulkan kalo mereka enggak mau ngobrol dengan lo. Mungkin aja mereka sakit atau sibuk.
Jadi, tetap berpikir positif dulu yagesya~
Baca juga: Adulting is Hard, 10 Lagu yang Bikin Lo Mempertanyakan Hidup
“Orang salah mengartikan ambivalensi dan netralitas sebagai penolakan. Banyak orang melihat lebih banyak penolakan daripada yang sebenarnya," kata Leary.
Bisa dibilang, pola pikir kita sendiri lah yang menyebabkan kita merasa ditolak, terisolasi atau diasingkan orang lain guys. Padahal, penolakan itu normal banget loh dalam kehidupan.
"Fakta bahwa kamu merasa buruk tentang penolakan berarti kamu adalah manusia normal,” kata Leary.
Jadi ingat yageysa, penolakan adalah hal yang normal dan menjadi bagian kehidupan setiap orang. Menurut Leary, jika lo merasa buruk setelah menerima penolakan itu artinya otak lo bekerja dengan benar.
