Seberapa Banyak Free Time yang Dibutuhin Biar Kita Bahagia?

Lifestyle 29 Maret 2023 • 08:03

Editor: Inggita Widia

cover
Shutterstock-Alohaflaminggo

Siapa yang izin cuti mulu di kantor atau bolos kuliah/sekolah cuma biar bisa me-time? Hey, nikmatin waktu free time juga ada batasnya, enggak selalu lo harus menikmati hidup biar bahagia.

Iya gue tau, setiap hari rasanya pengennya liburan mulu. Bayangin lo sarapan santai, jalan-jalan di pantai, baca koran pagi-pagi di teras sambil minum kopi. Tapi pernah gak pas sore-sore lo tiba-tiba ngerasa bosen banget?

Kalo lo pernah ngerasain kayak gitu, tenang lo enggak sendiri. Karena, punya waktu luang yang unlimited enggak selalu bikin bahagia juga. Lo liat orang yang udah pensiun, awalnya mereka punya fantasi kalo udah pensiun mau ngelakuin ini itu. Tapi kenyataannya, mereka nikmatin hidup di awal doang, beberapa minggu kemudian baru sadar kalo mereka bosan.

Semakin banyak free time dan semakin banyak waktu santai juga enggak bagus buat produktifitas. Jadi pertanyaannya, berapa banyak waktu luang yang optimal biar kita bisa bahagia?

Para peneliti berusaha menjawab pertanyaan ini dengan mensurvei puluhan ribu peserta, mengumpulkan data tentang gimana mereka menghabiskan waktu dan seberapa bahagia mereka. Hasil dari penelitian mereka mengungkapkan tiga kesimpulan utama:

Baca juga: Liburan Anti-mainstream ke Segitiga Bermuda Refund 100% Kalau Hilang, Mau Coba?

1. Punya waktu luang kurang dari dua jam per hari bisa bikin stres

free time untuk bahagia

Tim peneliti menemukan bahwa punya waktu luang kurang dari dua jam per hari enggak cukup buat bikin bahagia. Peserta yang punya waktu luang kurang dari dua jam per hari melaporkan peningkatan stres, yang berarti bahwa mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan, tugas, ngerawat anak, atau hal lain.

 

2. Punya waktu luang lebih dari lima jam per hari bisa nimbulin kurangnya perasaan produktif, yang mengurangi kebahagiaan

free time untuk bahagia

Anehnya, punya banyak waktu luang bukan kunci biar lo kebahagiaan. Orang-orang ngerasa senang karena mereka jadi produktif dan bisa menyelesaikan tugas/tujuan, dan rasa senang ini hilang pas lo ngabisin waktu liburan atau rebahan doang di rumah. Punya waktu senggang yang banyak ternyata bisa merusak kebahagiaan karena bosan.

 

3. Bagaimana kita menghabiskan waktu luang adalah hal yang penting

free time untuk bahagia

Kesimpulan terakhir dari penelitian ini adalah ada dua aspek penting dalam hal gimana lo menghabiskan waktu luang. 

Pertama, kalo waktu luang dipake dengan cara yang lebih produktif, kayak olahraga atau jadi volunteer, maka lima jam atau lebih per hari bisa meningkatkan kebahagiaan. Kedua, waktu luang yang dihabiskan buat bersosialisasi sama orang lain punya efek positif, sedangkan ngehabisin waktu luang selama lima jam atau lebih sendirian bisa menghambat kebahagiaan.

Pensiunan yang jadi sukarelawan atau bergabung di komunitas, bisa ngerasa lebih bahagia. Anehnya, kalo lo liburan mulu setiap hari, lo malah ngerasa enggak terlalu bahagia.

Lo bisa menganggap ini sebagai prinsip Goldilocks tentang waktu luang: dua jam atau kurang per hari terlalu sedikit, lima jam atau lebih per hari terlalu banyak, dan antara dua dan lima jam udah tepat.

Baca juga: Wisata Tidur Makin Digemari Kaum Rebahan, Liburan Cuma Buat Tidur

Why don't you check this?