Berkat Orang Kaya Rajin Belanja, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik 5.72%

Money 08 November 2022 • 13:45

Editor: Inggita Widia

cover
Shutterstock/Mallika Home Studio

Tuh makanya jangan suka nyinyirin orang yang belanja onlen mulu. Tiap ada kurir nganter paket, langsung diomongin. Tiap pake barang branded dikit, langsung dikatain pesugihan. Padahal ya, siapa tau mereka beneran tajir. Dan gara-gara gaya hidup yang kayak gitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi melesat.

Nggak percaya? Hal ini ada di laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022. Dalam press release itu, tertulis kalo Ekonomi Indonesia  triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan 5,72% secara tahunan (year on year/yoy).

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyatakan dalam konferensi pers yang dilansir dari CNBC, katanya  konsumsi rumah tangga masih jadi penyumbang terbesar. Konsumsi rumah tangga sendiri udah tumbuh sebesar 5,39%.

 

Baca juga: Apa Iya Indonesia Bakal Resesi Tahun 2023? Resesi Apa sih? Terus Kita Harus Apa

 

Sebenarnya, peningkatan ekonomi ini juga karena peningkatan belanja orang-orang dari kalangan menengah atas. Sekarang mereka lebih konsumtif karena aktivitas perekonomian mereka balik normal lagi. Iya, kan kemarin sejak pandemi Covid-19 semua aktivitas ada pengetatan.

Kata Pak Margo, “Kalau terus meningkatkan konsumsinya akan memberikan pengaruh besar ke kelompok lainnya. Pemulihan ekonomi terus berlanjut dan terus menguat”

Jadi paham kan? Kebiasaan belanja kelompok menengah atas ternyata ngasih dampak positif buat pemulihan ekonomi.

Di periode yang sama, daya beli masyarakat menengah bawah terbantu karena adanya realisasi bantuan sosial dan subsidi energi.

 

 

Terus lo berpikir, “ah paling juga yang gaya hidup mewah cuma ada di ibukota dan kota-kota besar lainnya”. Tidak bestie, perekonomian Indonesia di triwulan III-2022 mengalami peningkatan di semua provinsi di Indonesia. Walaupun, yang jadi penyumbang utama adalah provinsi di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 56,30% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,76% (y-on-y).

Ohiya, hal-hal lain yang jadi penyokong pertumbuhan antara lain, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 4,96%, ekspor naik 21,64% dan impor sebagai pengurang dari PDB tumbuh 22,98%.

Kata pak Margo, ekspor didorong sama windfall komoditas utama kayak batu bara, hasil minyak, dan gas alam. Sementara itu, impor didorong sama kenaikan barang modal dan bahan baku.

Tuh orang-orang yang merasa kaya, teruslah belanja dan gaya hidup mewah walaupun pake bantuan pay later. Udahhh nggak apa-apa, biar Indonesia nggak resesi tahun depan.

 

 

Imbauan Pemerintah

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Pak Moeldoko minta semua orang kaya di negara ini untuk terus belanja biar ekonomi kita tahun 2023 baik-baik aja. Kalo orang kaya semakin membelanjakan uangnya, Pak Moeldoko berharap roda ekonomi tetap bergerak.

Soalnya pas pandemi COVID-19 melanda Indonesia di tahun-tahun pertama, jumlah tabungan orang-orang kaya di bank tumbuh pesat. Sedangkan, jumlah kredit mereka menurun, yang artinya, mereka pada nahan buat belanja-belanja. Roda ekonomi jadi nggak seimbang. 

 

Alasan orang kaya harus belanja

 

 

Orang kaya tuh hidupnya udah settled. Mereka nggak lagi mikirin urusan primer kayak besok makan apa, cicilan gimana, dan lain-lain. Tapi, mereka udah mikir banyak kebutuhan lain yang sifatnya tersier kayak besok mau beli iPhone 14 jam berapa, beli Mercy apa BMW.  Jadinya, banyak sektor usaha yang diuntungkan.

 

Baca juga: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Minta Orang Tajir Belanja Supaya Roda Ekonomi Bergerak

Why don't you check this?