Guru di Amerika Serikat Dipecat Usai Ganggu Siswa Salat, Sebut Lakukan Sihir

People 17 Desember 2022 • 09:47

Editor: Kuy

cover
Freepik/Rawpixel

Ada berita yang perlu kita jadiin pelajaran nih guys. Seorang guru di sekolah Franklin Academy, Florida, Amerika Serikat, dipecat setelah dia memvideokan dirinya sendiri lagi gangguin siswa yang sedang salat. Pihak sekolah kabarnya udah memecat guru tersebut setelah videonya beredar. 

Franklin Academy mengaku video yang beredar di TikTok itu sangat meresahkan dan mereka "tidak mentolerir perilaku diskriminatif dalam bentuk apa pun".

"Meskipun kami tidak mengurus masalah personal, kami dapat menyampaikan bahwa guru yang bersangkutan bukan lagi anggota staf Franklin Academy," demikian pernyataan sekolah yang dikutip NBC dilansir CNN Indonesia. 

Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 6 Medali Olimpiade Matematika Internasional 2022

Tenor

Kata berita yang gue kutip dari NBC, siswa-siswa yang lagi digangguin tuh memang lagi salat di ruangan guru. Dan, guru itu gangguin bahkan sampai hampir nginjek tangan muridnya. Bahkan dia bilang gerakan salat seolah kayak gerakan sihir. 

"Ini kantor saya, dan kalian melakukan semua sihir itu?" ujar guru perempuan itu dalam video yang diunggah NBC News, Rabu (14/12).

"Saya tidak mengerti apa yang terjadi di sini. Saya percaya kepada Yesus jadi saya akan berjalan saja di lantai ini. Kenapa mereka ada di ruangan saya? Siapa yang menyuruh mereka datang ke sini? Guru yang mana?" tanya guru itu dalam video.

Tenor

Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam Florida, Abdullah Jaber, mengakui kalo insiden itu harus jadi pelajaran penting buat seluruh warga sekolah. Masih kata CNN Indonesia, Di Florida, diskriminasi terhadap warga Muslim di sekolah memang meningkat sejak 2022.

Sekitar 48% keluarga Muslim yang disurvei oleh Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) melaporkan anggota keluarga mereka yang masih sekolah menghadapi intimidasi berbasis agama pada tahun 2022. 

"Seperlima keluarga Muslim melaporkan bahwa intimidasi terjadi hampir setiap hari," kata organisasi nirlaba tersebut dalam laporan tersebut, dikutip dari Liputan6.com.

Tenor

Baca juga: Kepulauan Widi di Halmahera Selatan Dilelang, Jubir Luhut Ancam Pengelola

"Sangat penting bagi pengelola dan staf sekolah untuk mengetahui praktik-praktik dasar keyakinan dalam melayani siswa yang menjalankan keyakinan mereka, dalam hal ini umat Islam," kata Jaber.

Dari laporan Republika, diskriminasi terhadap Muslim di AS meningkat 9 persen pada 2021 . Data ini disampaikan dalam sebuah laporan oleh kelompok hak-hak sipil dan advokasi Muslim pada April 2022.

Laporan tersebut berjumlah 6.720 pengaduan yang terdiri dari masalah imigrasi, diskriminasi perjalanan, penegakan hukum dan penjangkauan pemerintah, insiden kebencian dan bias, hak asuh, insiden sekolah, serta insiden kebebasan berbicara. 

Why don't you check this?