Buat kaum malas angkat telepon, nggak usah minder lagi karena percayalah kalian nggak sendirian. Apa lagi kalo telepon dari nomor yang nggak dikenal dan sebelumnya nggak ada ngabarin apa-apa, tiba-tiba aja langsung di telepon.
Jaman sekarang kan orang komunikasi via WhatsApp, jadi kalo ada kabar yang penting ya kasih tau aja via WA. Orang-orang jadinya males buat komunikasi lewat telepon.
Kalo lo bagian dari orang-orang yang yang suka tiba-tiba telepon tapi ngasih tau duluan, percayalah buat beberapa orang ngomong di telepon adalah sesuatu yang nggak bisa ditoleransi sama tubuh dan pikiran mereka.
Ada sebuah kecemasan dan ketakutan yang dialami seseorang kalo mereka menerima panggilan telepon. Ya semacam social anxiety gitu lah.
Biasanya, orang yang menderita telephone anxiety jadi ngerasa gugup dan mencoba menghindari atau menunda panggilan telepon. Jadi kalo ada telepon masuk dia sengaja lama-lamain angkat teleponnya.
Baca juga: Warga Jakarta dan Depok Pemilik Mobil Wajib Punya Garasi
Survei tentang telephone anxiety/phone phobia
Ada survei di Inggris yang dilansir dari Nation World News yang menunjukkan kalo handphone dipake bukan cuma sekedar nelepon aja. Ya iya, apalagi sekarang udah jamannya smartphone, mubazir kalo dipake cuma nelepon doang.
Ada sekitar 2,5 juta orang di Inggris yang menderita fobia telepon di tahun 2019. Dan yang menderita fobia ini 40% baby boomers dan 70% minelial.
Kata seorang Direktur Studi Psikologi Klinis di Universitas Johns Hopkins, mengatakan “Karena dia memiliki sedikit pengalaman berbicara di telepon, [ generación Z y los millennials] Mereka merasa kurang nyaman. Ini membuat orang yang rentan terhadap kecemasan sosial cenderung khawatir jika mereka menemukan diri mereka dalam situasi itu.”
Tapi apa sih yang sebenarnya nyebabin orang punya phone phobia?
Biasanya orang yang punya phone phobia karena cenderung mau menghindari panggilan telepon, mereka juga nggak mau nelepon orang duluan. Mereka khawatir apa yang harus dikatakan dan ngerasa tegang selama & setelah percakapan.
Gejala fisik termasuk mual, detak jantung meningkat, ketegangan otot, atau kurang konsentrasi. Penelitian menunjukkan kecemasan telepon terkait dengan kekhawatiran apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Kata psikolog klinis Alexander Queen, seorang spesialis ganguan kecemasan di Tufts University, “ngobrol sama orang sama aja kayak main tebak-tebakan, kita nggak tau apa kita melakukannya dengan benar.”
Selain itu, kalo kita ngomong di telepon, kita terkesan jadi pusat perhatian. Jadi kalo orang diseberang sana bertanya, ya kita harus cepet-cepet jawab. Beda sama pesan teks, sebelum lo ngirim chat ke orang lain kan lo bisa periksa dulu chat lo udah benar atau belum, ada typo atau nggak.
Terus gimana dong caranya ngatasin rasa takut ngomong di telepon?
Menurut Very Well Mind, telephone phobia bisa diatasi dengan teknik terapi perilaku kognitif (CBT) seperti restrukturisasi kognitif dan pelatihan pemaparan.
Pertama, lo harus buang dulu pikiran negatif. Misalnya, lo mau nelepon orang nih, lo hilangin pikiran “gimana kalo dia sibuk? Gimana kalo dia nggak mau ngomong sama gue?”
Bruh, kalo dia sibuk atau nggak mau ngomong sama lo, dia nggak akan angkat teleponnya.
Terus kalo lo takut salah ngomong, ya coba latihan aja dulu. Latihan ngomong dan sampaikan sama yang mau lo sampaikan. Lo bisa mulai nelepon nomor BOT, jadi lo ngomong aja sama mesin. Kalo udah lancar, baru telepon teman. Nanti juga lama-lama terbiasa ngomong sama atasan, klien, atau orang-orang penting lainnya. Biasain diri aja dulu ngomng ke keluarga atau orang yang lo kenal.
Ya tapi balik lagi yak. Kadang kalo tiba-tiba di telepon sana nomor yang nggak dikenal, ya males juga angkatnya…
Baca juga: Cashless Society Menyenangkan Sampe Lo Mengalami Hal Ini…