Dikit-dikit lapar padahal baru selesai makan, dikit-dikit lapar padahal lagi gak PMS. Terus kenapa? Hmm, bisa jadi lo bakal hidup lebih lama a.k.a berumur panjang.
Hah, kok gitu?
Singkatnya, sensasi rasa lapar itu bisa memperlambat proses penuaan. Peneliti menemukan kalo rasa lapar memicu perubahan epigenom otak, mempengaruhi ekspresi gen, perilaku makan, dan penuaan.
Eh tapi inget ya, temuan ini gak boleh langsung lo terapin di kehidupan lo. Peneliti bilang kalo mekanisme ini juga berlaku sama spesies lain.
Jadi coba tenang dulu, jangan overthinking…
Baca juga: Privacy is Number One! 5 Restoran di Jakarta Selatan yang Ada Private Room
Penelitian dari University of Michigan
Ada studi dari University of Michigan yang mengungkapkan kalo rasa lapar bisa memperlambat penuaan. Penelitian sebelumnya menunjukkan kalo rasa dan aroma makanan bisa membalikkan manfaat diet yang memperpanjang hidup, walaupun tanpa mengkonsumsinya.
Gara-gara studi ini, seorang penulis bernama Kristy Weaver, Ph.D. dan peneliti bernama Scott Pletcher, Ph.D., mencari tau tentang perubahan di otak yang mendorong alasan kenapa mencari makan bisa menyebabkan panjang umur.
Mereka bereksperimen dengan lalat. Pertama, mereka mengubah jumlah asam amino rantai cabang (BCAA) di makanan ringan. Kemudian mereka ngebebasin lalat buat makan ragi atau gula.
Hasilnya, lalat yang dikasih makanan rendah BCAA mengonsumsi lebih banyak ragi dari pada gula. Sedangkan lalat yang dikasih makanan tinggi BCAA mengonsumsi lebih banyak gula.
Gula dan ragi ini adalah indikator kelaparan berbasis kebutuhan, ya. Dari sini peneliti mencatat kalo lalat mengonsumsi lebih banyak makanan dan lebih banyak kalori total. Kalo lalat makan makanan diet rendah BCAA, mereka akan hidup lebih lama daripada lalat yang dikasih tinggi BCAA.
Lo paham gak sampe sini? Intinya, lalat yang diet bakal hidup lebih lama karena mereka merasa lapar mulu.
Baca juga: Rekomendasi Restoran Korea di Jakarta yang Bisa Karaoke, Latihan Jadi Rose BLACKPINK
Selain ngetes dari makanan, para peneliti juga pake teknik neuron paparan sinar merah yang disebut optogenetika buat ngeliat rasa lapar para lalat ini. Hasilnya, lalat mengkonsumsi makanan dua kali lebih banyak daripada lalat yang gak kena rangsangan cahaya. Lalat yang kena cahaya hidup lebih lama secara signifikan.
So, rasa lapar berpengaruh sama epigenom neuron untuk mengidentifikasi ada atau enggaknya asam amino di makanan. Perubahan ini bisa mempengaruhi banyak gen dan berpengaruh ke perilaku makan dan penuaan.
Eh tapi inget ya, para peneliti nge-warning kalo lo mau nerapin perasaan lapar ini ke manusia. Lo harus tetap hati-hati!
Source article: Neuroscience
Baca juga: 5 Jajanan Murah di Jakarta Buat yang Sering Kelaparan Malam Hari
Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.
