Virus Oz Mematikan Muncul di Jepang, Kemenkes RI Buka Suara

Sci & Tech 27 Juni 2023 • 15:08

Editor: Inggita Widia

cover
Ilustrasi by Kuy.id

Sabar… tenang… Gak usah panik… artikel ini bukan buat nakut-nakutin lo. Gue cuma mau kasih beberapa informasi tentang virus Oz yang beberapa waktu lalu nyebabin kematian pertama di Jepang.

Simak ya, gak usah panik dulu.

Baca juga: Bukan Cuma Pacar yang 24/7, 3 Hotel di Jakarta Ini Juga Bisa Check In 24 Jam

Apa itu virus Oz?

virus oz di jepang

Source: The Japan Times

Tak kenal maka tak sayang. Walaupun kita gak perlu sayang juga sama virus, tapi seenggaknya kita harus tau dulu tentang virus ini.

Jadi, virus Oz adalah spesies kutu Amblyomma testudinarium yang pertama kali ditemukan di Prefektur Ehime, Jepang, tahun 2018. Virus ini bersifat zoonosis atau ditularkan dari hewan ke manusia.

Dilansir dari Detik, virus Oz adalah anggota dari Thogotovirus. Jadi, manusia yang terkena virus ini bisa merasa gejala kayak demam, radang otak, dan kematian. Bahkan virus ini dilaporkan bisa bikin domba keguguran. 

Terus, apa yang dirasain wanita di Jepang yang terkena virus ini?

Wanita di Jepang berumur 70 tahun ini terkena gigitan kutu di pangkal paha kanan. Awalnya, dia diduga mengalami pneumonia atau radang paru-paru, tapi karena kondisinya makin buruk dia harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Tapi, kutu di pangkal pahanya semakin besar dan bikin wanita ini meninggal 26 setelahnya karena peradangan otot jantung atau miokarditis.

National Institute of Infectious Diseases (NIID) bilang kalo vaksin virus Oz  belum tersedia dan masyarakat Jepang diminta harus memahami dan menutup risiko terjangkit infeksi virus.

Kalo kata kementrian Kesehatan Jepang sih, tindakan terbaik buat menghindari virus Oz adalah menghindari paparan kulit di tempat yang kemungkinan ada kutunya, pakai celana panjang kalo ke dekat semak-semak, dan siapin obat anti serangga.

Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Spa di Bintaro Buat Me-time Berkedok Self Healing

Nah, kalo kata Kementrian Kesehatan Indonesia gimana?

Katanya, virus ini belum ditemukan di Indonesia. Kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu, dilansir dari Kompas, virus ini ditularkan dari hewan, lebih tepatnya satwa liar kayak monyet, rusa, atau tikus.

Pak Maxi menghimbau peternak melakukan sanitasi yang baik di peternakan. Masih dikutip dari kompas, pak Maxi bilang, “Tindakan mitigasi yang dapat dilakukan adalah edukasi ke peternak tentang sanitasi yang baik di peternakan, mengenakan pakaian lengan dan celana panjang saat pergi ke daerah berumput atau semak-semak, dan menggunakan lotion anti serangga,”

Karena virus ini baru mengkonfirmasi kematian pertamanya di dunia, para ahli masih terus mengkaji virus dan dampaknya dari sisi klinik dan epidemiologik.

Baca juga: Climate Change is Real: Virus “Zombie” Hidup Lagi, Seberapa Bahaya?

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?