84% Pria Korea Selatan Meninggal Kesepian atau “Lonely Death”

Kalcer 20 Oktober 2024 • 12:00

Editor: Inggita Widia

cover
Orange County Register

Buat cewek-cewek yang lagi ngincer oppa-oppa Korea Selatan, mending lo gerak sekarang deh. keburu mereka pada meninggal dalam keadaan kesepian. Ini serius, nggak bercanda.

Berdasarkan laporan terbaru, lebih dari 84 persen kasus "lonely death" atau yang di Korea disebut “kodoksa” dialami oleh pria. Kondisi ini bikin lo mikir ulang deh, karena banyak dari mereka yang ditemukan udah lama meninggal tapi nggak ada yang sadar.

Baca juga: Korea Selatan Bayar Remaja Rp 7 Juta per Bulan Biar Mereka ‘Hidup Normal’

 

Gimana bisa? 

Menurut laporan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan yang dirilis setelah riset selama 6 bulan, ada 3.661 orang yang meninggal sendirian di rumah pada 2023. Ini sedikit meningkat dari 3.559 orang di tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, 84,1 persen adalah pria, sedangkan wanita cuma 15,9 persen. 

Nah, angka ini nunjukin kalau pria di Korea punya kecenderungan lebih besar untuk terisolasi dari masyarakat, apalagi setelah kehilangan pekerjaan.

Lo tau nggak, menurut para ahli, setelah pria kehilangan pekerjaan, bukan cuma uang yang hilang. Banyak dari mereka juga ngerasa kehilangan hubungan sosial dan pertemanan. Jadi, pekerjaan tuh kayak jantung kehidupan sosial mereka. 

Beda sama cewek-cewek yang biasanya lebih tahan banting dan punya support system yang lebih kuat. Bahkan menurut Kim Eun-ha, direktur pusat riset yang fokus mencegah fenomena kodoksa, pria yang hidup sendiri lebih gampang ngalamin kebiasaan buruk kayak lupa makan atau minum alkohol berlebihan. Dan, ini yang bikin mereka lebih rentan.

Baca juga: Korea Selatan Kasih Rp11 Juta Biar Warganya Pacaran, Mau?

 

Solusi?

Nggak cuma masalah kerjaan, banyak juga program yang sebenarnya bisa bantu mereka untuk ngerasa "punya tempat." Menurut Cho Hong-young, dari Institut Pengembangan Tenaga Kerja Korea, pria yang udah tua dan ikut program kerja sering bilang mereka seneng karena ngerasa punya tempat lagi di masyarakat. Bukan cuma dapet uang, tapi dapet perasaan diterima.

Yang bikin miris, ternyata bukan orang tua di usia 70-80an aja yang rentan. Justru yang paling banyak kena di usia 50-60an. Mereka ini ada di masa yang ngeri-ngeri sedap karena belum masuk kriteria buat dapet bantuan pemerintah, yang biasanya mulai ngurus mereka yang udah 65 tahun ke atas. Ini kayak ada gap yang bikin orang-orang usia setengah baya nggak keurus.

Bahkan, ada juga yang memilih jalan paling ekstrim, yaitu bunuh diri. Dari seluruh kematian kesepian tahun lalu, 14,1 persen disebabkan oleh bunuh diri. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang cuma 13,9 persen. Ngeri, kan?

 

Banyak orang tua yang hidup sendirian

Berdasarkan data terbaru, 32,8 persen orang lanjut usia (65 tahun ke atas) sekarang hidup sendirian, naik signifikan dari 19,8 persen pada tahun 2020. Dan, yang lebih bikin kaget, diperkirakan tahun depan Korea bakal jadi masyarakat super-aged, yang artinya lebih dari 20 persen populasinya berusia 65 tahun ke atas. 

Nggak berhenti di situ, angkanya bakal terus naik sampai diperkirakan mencapai 50,6 persen pada 2052.

Jadi, lo bisa bayangin nggak betapa beratnya hidup pria-pria Korea yang udah lanjut usia tapi kesepian tanpa keluarga atau teman di sekitarnya? Lo yang ngefans sama oppa-oppa, mungkin udah saatnya mikir gimana mereka butuh lebih dari sekadar fans, mereka butuh support nyata biar nggak jatuh ke jurang kesepian ini.

Source: The Korean Times

Baca juga: Mengenal Hallyu Visa yang Diluncurkan Korea Selatan Khusus Untuk Pecinta Kpop

 

 

 

 

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?