Yang dimaksud dari ‘hidup normal’ adalah hidup bersosialisasi, meninggalkan rumah mereka dan terhubung lagi dengan masyarakat. Korea Selatan mau bayar sekitar Rp 7 juta per bulan ke remaja-remaja yang terisolasi.
Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan mengambil langkah ini bertujuan buat bikin remaja yang menutup diri bisa kembali lagi ke sekolah, cari kerja, dan bersosialisasi.
Pemerintah akan bayar $500 atau sekitar Rp 7 juta per bulan ke remaja dari usia 19 - 24 tahun buat biaya makan, pakaian, rumah, dan biaya hidup lainnya. Remaja-remaja yang memenuhi syarat akan dapat uang dalam bentuk barang atau uang tunai. Tapi kalo anaknya di bawah umur 18 tahun, akan ditransfer ke rekening orang tua atau kakek neneknya.
Baca juga: Happy Black Day! Satu Hari Merayakan Jadi Jomblo di Korea Selatan
Banyak remaja Korea Selatan yang enggak mau keluar rumah
Mengutip dari data statistik Institut Kesehatan dan Sosial Korea tahun 2022, ada sekitar 338.000 orang berusia antara 19 0 39 tahun di Korea Selatan yang jadi penyendiri. Mereka cenderung mengurung diri di rumah selama berbulan-bulan. Mereka enggak mau pergi ke sekolah atau kerja bahkan sampe bertahun-tahun.
Kebanyakan dari remaja yang terisolasi ini berasal dari keluarga miskin dan mulai menutup diri dari masyarakat pada usia muda. Hal ini disebabin karena trauma pribadi, intimidasi di sekolah, stres akademik, konflik keluarga, atau kurangnya perhatian dari wali atau orang tua mereka.
Karena pemerintah Korea Selatan khawatir tentang hal ini, mereka takut mengisolasi diri dalam waktu yang lama bikin para remaja ini jadi rentan depresi dan menghambat pertumbuhan fisik mereka karena gaya hidup yang enggak teratur dan kekurangan gizi.
Lebih dari seperempat orang Korea didiagnosis menderita depresi
Itu kata survei pemerintah tahun 2019, dan penelitian tahun 2019 & 2021. Lebih dari seperempat orang berusia 20 - 39 tahun didiagnosis menderita depresi, bahkan sepertiga siswa SMP & SMA di Korea Selatan hampir bunuh diri karena tekanan akademik.
Makanya, pemerintah kasih tunjangan bulanan sebesar sekitar Rp 7 juta buat remaja yang menutup diri, peraturan ini terkait dengan Undang-Undang Dukungan Kesejahteraan Pemuda Korea yang lebih luas.
Pemberian pemerintah lainnya buat remaja di dalam Undang-undang tersebut termasuk Rp 22 juta per tahun buat biaya pengobatan, hingga Rp 8,5 juta per bulan buat biaya kuliah dan sekolah, Rp 4 juta per bulan buat layanan dukungan pekerjaan, dan $ 3 juta per bulan buat layanan kesehatan mental.
Beberapa remaja juga berhak dapat Rp 40 juta setiap tahun buat bayar biaya hukum dan Rp 4 juta setiap bulan buat pengalaman budaya.
Juru bicara kementerian mengatakan pemerintah biasanya mempertimbangkan remaja yang putus sekolah, berisiko kenakalan atau penyimpangan, enggak diawasi, atau berasal dari rumah tangga dengan pendapatan di bawah rata-rata.
Para remaja juga bisa dapat sekitar Rp 4 juta dalam bentuk uang tunai buat operasi yang mencakup perbaikan bekas luka, tato, gigi hilang, atau cacat yang "mempersulit mereka untuk berinteraksi dengan teman sebayanya dalam kehidupan sehari-hari."
Tapi, kalo buat operasi plastik enggak bisa ya..
Source article: Insider