What We Need to Know: 71 Warga Surabaya Diduga Keracunan Daging Kurban

Kalcer 03 Juli 2023 • 14:14

Editor: Inggita Widia

cover
Ilustrasi by Kuy.id

Habis lebaran Idul Adha, enaknya makan-makan. Itu daging kurban bisa dibuat sate, rendang, rawon, gulai, atau suka-suka lo deh maunya dimasak apa. Tapi sayangnya, di Surabaya daging kurban yang harusnya jadi makanan enak, malah bikin puluhan orang masuk rumah sakit.

Hah, kok gitu?

Coba kita liat dulu kronologinya, ya. Dilansir dari Kompas, warga Kalilom Lor Indah Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, menyembelih kambing kurban tanggal 29 Juni 2023. Nah, di hari yang sama, tepatnya jam 7 malam, semua warga menggelar kegiatan makan bersama. 

Katanya sih, kegiatan itu emang dilakukan rutin setiap tahun. Terus, pas hari Jumat, 30 Juni 2023 pagi, tepatnya menjelang subuh, ada beberapa warga yang mengeluh mual, muntah, diare, badan panas, dan pusing. Mereka mengalami gejala keracunan. 

Warga tersebut datang berobat secara mandiri. Tapi, beberapa warga lain akhirnya menghubungi Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding di sore hari karena makin banyak warga yang mengalami gejala keracunan.

Ya akhirnya petugas puskesmas datang dan memantau indikasi adanya keracunan makanan yang dialami warga setempat.

Eh, bener aja kan, ada 71 warga yang mengalami keracunan. 22 pasien bergejala ringan, 23 pasien berobat jalan di puskesmas, 14 pasien dengan kondisi stabil, dan 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit buat rawat inap.

Baca juga: Privacy is Number One! 5 Restoran di Jakarta Selatan yang Ada Private Room

Bentar bentar….

Gimana bisa orang-orang kena keracunan makanan secara masal?

keracunan daging kurban surabaya

Pemkot Surabaya dan timnya udah ngambil sampel daging kurban buat diuji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Mereka masih memantau hasil uji lab, ges. Mereka juga udah sambil sample masakan, karena waktu sebelum kejadian, warga setempat makan daging kurban yang dimasak jadi gule, sate, dan krengsengan. 

Tapi, kalo diintip dari Kumparan, Ahli Gizi Unair Prof Annis Catur Adi MSi bilang penyebab terjadi keracunan massal karena kondisi daging yang udah rusak. Katanya gini, “Mungkin yang menyebabkan bukan karena komposisi, tapi karena di antara salah satu itu dagingnya sudah agak rusak,”

Jadi, daging sapi dan kambing punya sifat gampang busuk. Sapi dan kambing akan mengalami pembusukan dalam waktu 6 jam dari waktu setelah disembelih kalo tidak diolah.

Nah, mengolah daging juga harus higienis, soalnya sesuatu yang gak higienis bisa mempercepat pembusukan protein dan bikin bakteri tumbuh.

Masaknya juga sebaiknya jangan dicampur antara daging sapi dan daging kambing karena kedua daging tersebut punya kualitas yang beda. 

Sampe sekarang, Pemkot Surabaya masih menunggu hasil lab dan tetap sosialisasi keamanan memasak daging dan menjaga proses masak tetap higienis ke masyarakat.

Baca juga: Ramai di Medsos Masak Tumis Batu Kerikil, Beneran Dijual di China?

 

Nikmati "satu aplikasi, beragam hiburan terkini" mulai dari berita, kuis, video, dan artikel rekomendasi terkini eksklusif untuk Gen Z dan Milenial. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi KUY! sekarang di Google Play Store dan App Store.

Why don't you check this?