Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi NTT punya kebijakan baru untuk pelajar SMA dan SMK. Mereka diwajibkan untuk masuk sekolah pukul 05.00 pagi WITA dari sebelumnya jam 7 pagi.
Aturan ini dibuat untuk melatih karakter dan mendisiplinkan para siswa. Disdik NTT menilai kewajiban ini bisa meningkatkan kualitas SMA dan SMK. Dilansir Rakyat NTT, Pemprov berkomitmen 200 SMA/SMK di NTT bisa masuk deretan sekolah terbaik di Indonesia.
Baca juga: Beban Anak SD Berkurang, Sekolah di Surabaya Terapkan Tak Ada PR
Tenor
Aturan ini dilaksanakan secara bertahap. Sudah ada 10 sekolah di Kupang yang menerapkan masuk sekolah pukul 5 pagi.
“Sekolah yang lain masih dalam tahap sosialisasi kepada orang tua. Tapi sosialisasi bukan berarti tunda, tapi tetap laksanakan sambil kajian terus berjalan,” ujar Disdik.
Pemprov yakin pukul 5 WITA pagi sudah terang sehingga kegiatan belajar mengajar sudah efektif. Nantinya aturan ini akan diterapkan secara menyeluruh dan jadi budaya baru di NTT.
Ditentang Banyak Pihak
Kebijakan ini banyak menuai kritik dari banyak pihak. Forum Pemuda NTT menganggap aturan masuk jam 5 pagi tidak ada korelasi dengan mutu pendidikan.
Kondisi tubuh siswa masih belum maksimal karena harus bangun lebih awal. Apalagi akses transportasi di NTT masih belum merata.
"Itu logikanya pukul 05.00 Wita masuk maka siswa wajib bangun pukul 04.00, minimal atau bahkan pukul 03.00. Artinya bahwa kondisi tubuh mereka belum siap menerima pelajaran," kata Forum Pemuda NTT dikutip dari Tribun News
Baca juga: Macam-macam stereotipe sekolah negeri
Tenor
Aturan ini juga membuat orang tua siswa mengeluh dan mengadu ke Ombudsman NTT. Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Timur (NTT) Darius Beda Daton pun meminta Guberbur NTT Victor Bungtilu Laiskodat memikirkan kembali kebijakan ini.
Kebijakan itu seharusnya didiskusikan terlebih dahulu dengan komite dan orangtua siswa sebelum dilaksanakan sekolah. Perrlu juga dipikirkan apakah pada pukul 4.30 Wita, angkutan kota juga sudah beroperasi dan keamanan para siswa.